Artificial Intelligence (AI) tidak hanya diadopsi di Indonesia, tapi semakin menjadi gaya hidup. Hal itu pun tercermin dari penggunaan Samsung Galaxy AI.
Hal ini menjadi atensi dari Presiden dan CEO Samsung Electronics Asia Tenggara dan Oseania, Changup Kim. Dalam wawancara via email kepada infoINET dia melihat tren adopsi AI di Asia Tenggara dan Oseania untuk kehidupan sehari-hari.
“Berdasarkan data kami, saat ini 77% pengguna Samsung di kawasan tersebut sudah menggunakan Galaxy AI, dan di Indonesia angkanya sedikit lebih tinggi yaitu 78%,” kata Kim, Senin (19/9/2025).
Kim mengatakan populasi anak muda yang melek teknologi, berada di garis depan dalam mengadopsi teknologi AI. Samsung memperkirakan konsumen Indonesia akan terus semakin mengadopsi fitur AI sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Itu sebabnya Samsung serius mengembangkan AI dalam 1 dekade terakhir.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan 1 miliar perangkat berkemampuan AI kepada pengguna dalam tiga tahun ke depan,” jelasnya.
Target tersebut kata Kim, diikuti pula dengan komitmen Samsung untuk melindungi keamanan, privasi, dan ketenangan pengguna. Dengan Samsung Knox, data pribadi pengguna terlindungi mulai dari smartphone hingga TV dan perangkat rumah tangga. Menurut Samsung, inovasi harus cerdas sekaligus bertanggung jawab, menyeimbangkan teknologi mutakhir seperti AI dengan penggunaan etis dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar lokal.
“Saat kami berupaya menghadirkan Galaxy AI ke lebih dari 400 juta perangkat pada akhir 2025, kami membuktikan bahwa skala besar AI tidak berarti harus mengorbankan privasi, performa, atau personalisasi,” ucap Kim.
Teknologi AI yang dikembangkan Samsung mulai dari Galaxy AI, Bespoke AI hingga Vision AI. Samsung ingin meningkatkan komunikasi, kreativitas, pemantauan kesehatan, dan kehidupan yang saling terhubung mulai dari genggaman tangan hingga setiap sudut rumah.
Kebutuhan konsumen terhadap smart appliances menurut Kim juga meningkat signifikan. Kesadaran konsumen soal perlunya produk berkemampuan AI di rumah disambut Samsung dengan visi ‘AI Home: Future Living, Now’ dalam pameran IFA 2025 di Berlin, Jerman. Visi Samsung adalah kecerdasan yang tidak terpusat pada satu perangkat, tetapi dibagikan secara mulus di setiap layar, peralatan dan layanan, serta memahami dan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan masing-masing konsumen.
“Selain itu, perangkat dengan fitur cerdas seperti SmartThings Connectivity juga dapat diprogram untuk memberikan pembaruan mengenai orang-orang terdekat misalnya, memicu notifikasi saat tidak ada aktivitas pada orang tua lanjut usia yang mungkin membutuhkan perhatian,” pungkasnya.