Modus Penipuan Baru di WhatsApp, Orangtua Rentan Jadi Korban

Posted on

Kalau sayang orangtua, jangan segan untuk mengingatkan mereka agar berhati-hati mengklik sesuatu di WhatsApp. Ada modus baru yang bisa membuat akun WA dibajak.

Caranya adalah dengan melakukan ‘vote’ pada topik tertentu. Dikutip dari Mirror, contohnya adalah membuat calon korban membocorkan siapa aktor atau atlet favorit mereka.

Berdasarkan tim security di Kaspersky, pesan ini kadang tidak terlihat seperti kelihatannya. Alih-alih menawarkan vote interaktif, mereka sebenarnya memasukkan link yang mengantar orang ke website palsu, lokasi di mana data personal mereka dicuri.

“Penipuan ini dimulai dengan mengarahkan pengguna ke halaman web yang tampaknya asli dan mengklaim menyelenggarakan kontes pemungutan suara,” jelas Kaspersky.

“Misalnya, halaman tersebut dapat menampilkan foto-foto atlet, masing-masing disertai tombol ‘Pilih’ dan penghitung waktu nyata yang menampilkan total suara yang diduga dan jumlah pengguna yang telah berpartisipasi. Elemen-elemen ini menciptakan kesan autentik yang palsu, mendorong keterlibatan pengguna,” tambahnya.

Mereka yang tertipu dapat memberikan nama pengguna dan kode 6 digit pribadi mereka kepada penipu. Informasi ini sudah cukup untuk membajak akun.

Menjelaskan lebih lanjut, Tatyana Shcherbakova Analis Konten Web di Kaspersky mengatakan bahwa kontes online yang melibatkan pemungutan suara sangat populer saat ini. Ini digunakan oleh penyerang yang mengeksploitasi kepercayaan dalam aktivitas yang tampaknya tidak berbahaya.

“Dengan menggabungkan rekayasa sosial dengan antarmuka palsu yang meyakinkan, penyerang mempersenjatai keterlibatan pengguna untuk mencuri data sensitif. Kewaspadaan dan kewaspadaan sangat penting untuk menjaga keamanan,” ujarnya.

Agar terlindungi dari penipuan pembajakan semacam itu, Kaspersky menyarankan untuk mengikuti empat aturan berikut: