Sisi Gelap Penembak Charlie Kirk, Gamer Online Penggemar Kekerasan baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Ketika Tyler Robinson disebut sebagai penembak influencer sayap kanan Amerika Charlie Kirk, dunia pun bingung dia siapa. Kini diungkap satu sisi gelap yang bikin merinding.

Dilansir News.com Australia seperti dikutip Minggu (21/9/2025) belakangan diungkap FBI bahwa Tyler Robinson adalah seorang penggemar game online dan sangat aktif. Kejutan pertama, Tyler mengakui tindakannya lewat platform Discord kepada para gamer yang lain.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Direktur FBI Kash Patel mengatakan para gamer anggota grup Discord yang diikuti Robinson, kini sedang dalam pemeriksaan. Pihak Discord pun segera memberikan klarifikasi dan tidak mau disalahkan.

“Kami tidak menemukan bukti bahwa tersangka merencanakan insiden ini ataupun mempromosikan kekerasan di Discord,” kata pihak Discord.

Kongres AS tidak puas dengan jawaban Discord. House Oversight and Government Reform Committee pada Kamis kemarin sudah memanggil para direksi Discord, Steam, Twitch dan Reddit.

“Kami ingin mengeksaminasi radikalisasi para pengguna forum online, termasuk keterbukaan untuk melakukan tindakan bermotif politik,” kata Kongres AS.

Jari telunjuk kini mengarah kepada komunitas gamer online dengan tudingan terkait dengan kejahatan kebencian di dunia nyata. Pembunuh Charlie Kirk menunjukkan perilakunya terkait dengan aspek kekerasan yang ada di game online.

Inilah beberapa temuan penyidik hukum dalam selongsong peluru milik Tyler Robinson:

Dokumen pengadilan sejauh ini mengungkapkan Robinson sudah mengaku kepada temannya bahwa kalimat-kalimat ini dia ambil dari pengalaman bermain game online.

Gubernur Utah dari Partai Republikan, Spencer Cox pun menuding saat ini telah terjadi radikalisasi para gamer melalui game online. Kekerasan ini berpotensi diwujudkan di dunia nyata seperti dilakukan Tyler Robinson.

“Saya tidak tahu seberapa besar kerusakan akibat medsos dan internet untuk kita semua. Seperti kena dopamine, para perusahaan (game) ini dengan nilai triliunan dolar, paling kuat di dunia, tahu cara membajak otak kita, membuat kita kecanduan amarah dan membenci satu sama lain,” kata Spencer Cox.