Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa upaya pemberantasan konten negatif yang dilakukan pemerintah, khususnya judi online, tidak akan mengorbankan kebebasan berekspresi masyarakat di ruang digital.
Hal itu diungkapkan Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, saat memberikan perkembangan terbaru upaya pemerintah dalam mengatasi konten negatif di internet dalam satu tahun terakhir.
“Langkah ini bukan untuk membungkam kritik atau aspirasi rakyat. Demokrasi tetap kita jaga, kritik, aspirasi, dan ekspresi harus tetap hidup. Yang kita tindak tegas adalah konten ilegal dan berbahaya, salah satunya terkait judi online,” kata Alex di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Sebelumnya, Komdigi telah melakukan pertemuan dengan total ada 16 platform digital yang beroperasi di Indonesia, di antaranya seperti Google, Meta, hingga TikTok. Pertemuan tersebut untuk memperkuat implementasi sistem Saman, sistem moderasi konten yang sudah memasuki tahap uji coba selama satu tahun terakhir.
Sabar menjelaskan, sistem Saman saat ini masih dalam masa piloting dan akan berakhir bulan depan. Komdigi mengundang seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) untuk melakukan evaluasi bersama, guna memastikan sistem berjalan optimal dan menutup celah penyalahgunaan.
“Harapannya, setelah evaluasi selesai, sistem ini bisa dioperasikan penuh bulan depan untuk memastikan ruang digital kita lebih aman,” ujarnya.
Alex juga mengungkapkan, sejak 20 Oktober tahun lalu hingga 16 September 2025, Komdigi telah menindak lebih dari 2,8 juta konten negatif, dengan 2,1 juta di antaranya merupakan konten perjudian.
“Kalau dianalogikan, jumlah itu 20 kali kapasitas Stadion Gelora Bung Karno. Ini menunjukkan ancaman yang kita hadapi sangat besar,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa langkah moderasi ini perlu dukungan publik. “Kami mengajak masyarakat jika menemukan konten judi online untuk segera melaporkannya melalui kanal resmi Komdigi. Bersama-sama kita bisa menjaga ruang digital tetap bersih, sehat, dan mendukung demokrasi,” tegasnya.