Perkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan atau dikenal dengan Artificial Intelligence (AI), semakin canggih dan membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan pendapatan.
Menurut Google dan Temasek bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada tahun 2025, di mana Bali muncul sebagai destinasi digital nomad nomor 1 ASEAN. Program Visa Digital Nomad yang baru dan infrastruktur serat optik di pulau ini menjadikannya ideal bagi para pelaku perdagangan global.
SVO, arsitek dari Multi-AI Commerce Super Platform pertama di dunia, akan menggelar Svolution Digital Summit (SDS) 2025 dengan peserta 3.000 pengusaha digital Asia Tenggara 16-17 September di Nusa Dua Convention Center. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini mempertemukan para pengusaha digital, eksekutif Meta dan TikTok, serta para pionir AI untuk menguraikan otomatisasi pendapatan yang terukur.
SDS memanfaatkan ekosistem ini untuk memposisikan para peserta di pertemuan antara: kreator ekonomi ASEAN senilai USD 146 miliar; pasar e-commerce Australia senilai USD 70 miliar; dan modal ventura global yang mengalir ke AI-commerce.
Setelah dua hari mendapat materi AI Commerce dari 30 pembicara, para peserta akan menjalin network antara sesama peserta maupun pemateri di Atlas Beach Club pada tanggal 18 Agustus.
“Pemateri event ini para praktisi, founder untuk membuat AI tertentu dengan tugas tertentu. Misalnya ada yang mengeluarkan tools untuk AI membuat video, karena dunia digita konten penting sekali. Atau misalnya AI untuk meng-handle costumer. Jadi macam-macam IA untuk bantu kita monetise dalam dunia digital,” ungkap Riyard, Co-founder SVO.ai Indonesia & SDS Co-Organising Chairman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/8/2025).
Sementara SDS Organising Chairman, Racheal Tan mengatakan, manajemen SVO juga memberikan kesempatan kepada anak muda berkebutuhan khusus untuk mengasah kemampuan. Sehingga kaum difabel juga memiliki kesempatan untuk bekerja meskipun dalam keterbatasan fisik.
Tim SVO memproyeksikan, e-commerce berbasis AI akan menyumbang 30% pendapatan digital global pada tahun 2027 (Gartner). Oleh karena itu, SDS 2025 memberikan kerangka kerja yang dapat diterapkan bagi para pengusaha untuk memanfaatkan “pasukan AI” – kelompok kecerdasan buatan khusus yang mengotomatiskan hingga 92% alur kerja, mulai dari CRM hingga konversi.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Berbeda dengan konferensi teknologi tradisional, SDS berfokus secara eksklusif pada mekanisme monetisasi, dengan 86% sesi menampilkan demo penerapan langsung.
“Para peserta akan mendapatkan akses langsung ke: funnel siap pakai yang menghasilkan pendapatan berulang. Agen konten AI yang memproduksi materi iklan dengan konversi tinggi yang 10x lebih cepat dari manusia. Dan ekosistem penjualan 24/7 yang hanya membutuhkan pengawasan minimal dari manusia,” jelas Andrew Liem, Co-founder SVO.ai Malaysia & SDS Co-Organising Chairman
Hasil dari platform ini, lebih dari USD 300 juta yang dihasilkan dari total pembayaran; 1.253 pengusaha, yang saat ini menghasilkan lebih dari USD 100 ribu per tahun. Rata-rata 92% otomatisasi alur kerja untuk pengguna; dan 42% pendapatan yang lebih cepat dibandingkan dengan pengaturan manual.
Andrew menjelaskan, pada sesi dua hari pertama di Nusa Dua Convention Center, peserta bisa mendapatkan Sesi Deep-Dive Tactical dengan lebih dari 25 pembicara yang telah terbukti memiliki pendapatan akan mendekonstruksi monetisasi di era AI.
Sementara di Hari ke-3 di Atlas Beach Club, akan diselenggarakan Horizon Networking & Demo Day, yang berisi: Arena Live-Build AI Commerce, di mana para tim akan menciptakan arus pendapatan kurang dari 90 menit menggunakan platform SVO; Bali Sunset Mixer, serta Closed-door roundtables bersama Meta, TikTok, dan mitra modal ventura.
SDS 2025 menargetkan builders berpikiran maju dari para Pengusaha Digital yang meningkatkan skala bisnis dengan ramping dan terotomatisasi oleh AI. Selai itu, Pembuat konten yang mensistematisasi produksi konten viral; Pemasar E-commerce/Afiliasi yang mengoptimalkan funnel konversi; serta Pelatih & Konsultan yang mengotomatisasi akuisisi klien.
Tujuan SVO adalah mengumpulkan semua AI yang dibutuhkan kewirausahaan Anda dalam satu platform. Sedangkan di SDS adalah tempat dimana Anda dibekali untuk memimpin squad itu.