AI Bisa Berdampak Negatif Jika Tidak Dikelola dengan Baik

Posted on

Kecerdasan buatan (AI) sedang tenar-tenarnya, hampir semua perusahaan berusaha menerapkan AI ke produk atau layanannya. Namun, jika tak dikelola dengan baik, AI ini bisa menjadi sesuatu yang negatif.

Hal ini diutarakan oleh CEO Veda Praxis Syahraki Syahrir, yang menyebut teknologi AI menawarkan banyak manfaat namun juga dapat berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Veda Praxis adalah konsultan manajemen dengan fokus digital, manajemen risiko dan kepatuhan (governance, risk management, and compliance/GRC), dan cybersecurity. Mereka punya kantor di Indonesia, Vietnam dan Singapura.

“Veda Praxis berkomitmen menjaga perkembangan AI di Indonesia dan Asia Tenggara. AI Lab kami tidak hanya fokus pada inovasi teknologi, tapi juga bagaimana mengelola AI dengan baik. Fokus kami ialah bagaimana kita dapat mengoptimalkan potensi AI secara bertanggung jawab. Ini juga sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Indonesia, termasuk pedoman AI yang baru-baru ini dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Syahraki, dalam keterangan yang diterima infoINET, Minggu (20/7/2025).

Baru-baru ini mereka juga menggelar sesi internal bertajuk AI Friday. Sharing session ini menghadirkan partner laboratorium AI Veda Praxis di Hanoi, Duy Nguyen dan Thang Mai, serta Chief of International Veda Praxis, Marek Kosmowski.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum berbagi wawasan tentang peluang dan tantangan AI, tetapi juga bagian dari inisiatif berkelanjutan Veda Praxis untuk memperkuat kapasitas internal dan pemahaman para konsultan terhadap isu-isu terkini seputar AI, termasuk tren teknologi, risiko, etika, serta regulasi yang terus berkembang.

Setelah lebih dari 20 tahun berkontribusi pada kemajuan teknologi global, Veda Praxis meyakini bahwa transformasi digital yang efektif harus selalu ditopang oleh kerangka GRC yang kuat. Oleh karena itu, peluncuran AI Lab di Hanoi, Vietnam, menjadi langkah strategis untuk mendukung pengembangan teknologi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga patuh, transparan, dan akuntabel.

AI Lab ini melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya telah membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam. Seluruh laboratorium ini dirancang untuk mendorong praktik teknologi yang bertanggung jawab, sesuai dengan tuntutan regulasi dan kebutuhan bisnis klien di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai bentuk keseriusan terhadap tata kelola AI, Veda Praxis telah memiliki pakar bersertifikat ISO 42001 yang diakui secara internasional dan kini aktif mendampingi berbagai organisasi dalam proses sertifikasi serta penguatan kerangka GRC untuk implementasi AI yang aman dan tepat guna.

Selain pengembangan laboratorium dan riset, Veda Praxis juga secara konsisten menerbitkan publikasi serta menyelenggarakan berbagai program edukasi untuk klien dan mitra. Tujuannya adalah agar organisasi dapat memahami dan menerapkan AI sesuai kebutuhan mereka dengan tetap menjaga tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang baik.

Gambar ilustrasi