Ilmuwan membuat penemuan yang mencengangkan setelah menemukan makhluk mirip lobster di bawah kedalaman es Antartika. Awalnya para peneliti sulit untuk memahami bagaimana makhluk hidup dapat bertahan hidup dalam suhu yang sangat dingin.
Namun setelah mengebor sangat dalam jauh dari permukaan lapisan es, para ahli menemukan sesuatu tak terduga, yakni keberadaan sungai yang mengalir lambat tempat hewan-hewan itu hidup.
Sungai subglasial yang tersembunyi selama ribuan tahun ini ditemukan kembali dalam ekspedisi penelitian baru-baru ini. Para peneliti mengebor lebih dari 487 meter ke dalam Lapisan Es Antartika Barat, tempat mereka menemukan sungai di bawah Ross Ice Shelf.
Sebagai gambaran, sungai ini memiliki kedalaman setara gedung 30 lantai, dan alirannya merupakan campuran air tawar dan air laut, yang mengalir perlahan menuju lautan.
“Kami menemukan air di ujung lubang bor dan dengan bantuan kamera, kami bahkan menemukan sekawanan makhluk mirip lobster, sekitar 400 kilometer dari lautan terbuka,” kata pemimpin ekspedisi Huw Horgan, dikutip dari Indy100.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Para peneliti percaya bahwa sungai itu membengkak sekitar satu kali lebih besar setiap dekade. Kondisi ini terjadi ketika danau-danau di dekatnya mengalir ke dalamnya. Diperkirakan gelombang di sungai itu dapat menyebabkan percepatan pencairan es karena sungai itu membentuk saluran di es, memindahkan nutrisi yang membantu mempertahankan kehidupan.
Penemuan ini penting dalam pemahaman kita tentang pencairan es dan kenaikan permukaan air laut. Para ahli mengkhawatirkan bahwa sungai subglasial seperti ini mungkin menipiskan gletser dari bawah ke atas, yang dapat mempermudah es di daratan masuk ke lautan dan mempercepat kenaikan permukaan air laut, yang dapat meningkatkan risiko banjir saat cuaca ekstrem dan membahayakan sistem pangan.