Situs nuklir Fordow di Iran, dihujani oleh bom penghancur bunker GBU-57 oleh Amerika Serikat. Namun demikian, semakin terindikasi bahwa situs itu tak sepenuhnya hancur.
Dikutip infoINET dari CNN, citra satelit baru menunjukkan pekerjaan terus berlanjut di Fordow, yang diserang oleh pesawat pengebom B-2 AS lebih dari seminggu lalu.
Citra tersebut dikumpulkan oleh Maxar Technologies. “Ada aktivitas yang sedang berlangsung di dan dekat poros ventilasi dan lubang yang disebabkan oleh serangan udara minggu lalu di kompleks pengayaan bahan bakar Fordow,” sebut Maxar.
Citra satelit menunjukkan ekskavator dan beberapa personel diposisikan di punggung bukit, di atas kompleks bawah tanah. Beberapa kendaraan tambahan juga terlihat di bawah punggung bukit dan diparkir di sepanjang jalan setapak dibangun untuk mengakses lokasi tersebut.
Mantan inspektur nuklir David Albright, mengatakan bahwa citra dari Fordow menunjukkan Iran saat ini aktif bekerja di sana, mungkin untuk memperbaikinya. Albright menilai aktivitas tersebut mungkin termasuk penimbunan kembali kawah akibat serangan bom, serta melakukan penilaian kerusakan teknis.
“Kami telah mengamati bahwa Iran juga telah dengan cepat memperbaiki kerusakan akibat kawah bom di jalan masuk utama hanya beberapa hari sebelumnya. Namun, belum ada indikasi adanya upaya untuk membuka kembali pintu masuk terowongan,” tulis Albright di X.
Sebelumnya, kepala pengawas nuklir PBB mengatakan serangan AS terhadap Iran tidak menyebabkan kerusakan total pada program nuklirnya dan Teheran dapat memulai kembali pengayaan uranium dalam hitungan bulan. Itu bertentangan dengan klaim Presiden Donald Trump bahwa AS telah menunda ambisi Teheran selama beberapa dekade.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Serangan AS beberapa waktu silam terhadap fasilitas nuklir Iran melibatkan jet pembom B2 yang menjatuhkan 12 GBU-57 di situs Fordow dan dua GBU-57 di situs Natanz. Kapal selam angkatan laut AS kemudian meluncurkan sekitar 30 rudal Tomahawk ke situs nuklir Isfahan.