Meta tak tinggal diam atas tuduhan CEO OpenAI Sam Altman yang menyebut Meta menggelontorkan banyak uang untuk membajak engineer OpenAI.
Altman, dalam podcast yang dibuat oleh saudaranya, menyebut Meta menawarkan hingga USD 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun ke engineer OpenAI agar pindah ke Meta. Tudingan ini dijawab CTO Meta Andrew Bosworth dalam town hall meeting dengan para pegawai Meta.
Dalam pertemuan itu, Bosworth menyebut Altman tak jujur dan Meta tidak menawarkan bonus menggiurkan ataupun tawaran yang tak masuk akal demi membajak pegawai OpenAI.
“Ia mengatakan seolah-olah kami melakukan hal ini ke semua pegawainya. Begini teman-teman, pasar (untuk talenta AI) memang panas, namun tidak sepanas itu,” kata Bosworth saat menjawab salah satu pertanyaan dari pegawainya.
Bosworth memastikan kalau tawaran bonus yang menggiurkan itu tidak diberikan untuk semua talenta AI. Ditambah lagi, Altman juga ternyata memberikan tawaran tandingan untuk semua tawaran Meta ke pegawai OpenAI.
“Hal yang tak disebutkan oleh Sam adalah ia memberikan penawaran tandingan, menciptakan pasar tersendiri untuk segelintir pegawai senior. Ini bukan hal yang umum di ranah AI,” jelas Bosworth.
Ia juga menyebut Altman dikenal suka melebih-lebihkan masalah tertentu, termasuk juga pada kasus ini, demikian dikutip infoINET dari MSN, Senin (30/6/2025).
“Saya tahu persis kenapa ia melakukan hal ini, yaitu karena kita sukses merekrut talenta dari OpenAI. Dia tidak suka hal itu,” tutup Bosworth.
Diberitakan sebelumnya, CEO OpenAI Sam Altman mengeluhkan kalau para pegawainya didekati oleh Meta untuk diajak pindah. Hal ini diutarakan Altman dalam sebuah podcast yang dibuat oleh saudaranya sendiri, Jack Altman.
“Meta memulai hal ini, seperti, tawaran sangat besar untuk sejumlah orang di tim kami. Ya, seperti bonus kepindahan sebesar USD 100 juta, dan lebih banyak lagi dalam bentuk kompensasi per tahun,” keluh Altman.
Namun ia bersyukur karena sampai saat ini tidak ada dari pegawai terbaiknya yang memutuskan untuk pindah ke Meta.