Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Pemerintah menegaskan komitmen untuk memperkuat ketahanan siber dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI). Penggunaan teknologi terkini menjadi salah satu fondasi penting ketahanan nasional.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komdigi, Ismail mengatakan, di balik segala kemajuan teknologi, terdapat risiko dan tantangan baru, mulai dari ancaman siber hingga pergeseran nilai akibat pemanfaatan teknologi yang tidak seimbang.
Oleh karena itu, pemanfaatan digitalisasi hanya akan maksimal jika dibarengi dengan kesadaran akan batas-batas etika, budaya, dan nilai kebangsaan.
Salah satu manfaat utama digitalisasi terletak pada sektor pendidikan, terutama dalam menyiapkan generasi muda menghadapi masa depan digital. Ismail menilai bahwa pembelajaran dan cara berpikir anak-anak masa kini sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
“Kita perlu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi proses digitalisasi. Pendidikan bukan hanya membangun kompetensi, tetapi juga menanamkan nilai dan membentuk ketahanan terhadap era digital,” kata Ismail di Jakarta.
Sebagai bagian dari Forum Simposium dan penandatanganan MoU antara Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, bertema “Building a Resilient Digital Indonesia: Integrating AI, Cybersecurity, and Privacy”, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara Institut Teknologi Bandung dan Deakin University, serta antara SMK Telkom Malang dan Box Hill Institute beberapa waktu lalu.
Kemitraan ini bertujuan memperkuat kapasitas akademik dan vokasi di bidang digital, dengan semangat menanamkan inovasi dan nilai kebangsaan dalam strategi pengembangan sumber daya manusia.
“Kolaborasi kelembagaan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik dan kejuruan, tetapi juga menanamkan inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia kita,” kata Ismail.
Rahmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang, mengatakan, kerjasama tersebut memperluas potensi dan peluang bagi civitas di sekolahnya.
“Kolaborasi ini memungkinkan pengakuan kredit untuk mempercepat pendidikan, khususnya di bidang cybersecurity. Kami akan bahas lebih detail skema pendidikannya baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ucapnya.
John Qiu, Direktur International Boxhill Institute, mengatakan, kerjasama membuka peluang bagi pengajar Boxhill untuk langsung terlibat penyelarasan kurikulum sekaligus mengajar di SMK Telkom Malang guna memastikan transfer pengetahuan yang komprehensif.
“Program student mobility juga akan kami wujudkan sebagai bagian dari kerjasama ini,” sambung pimpinan dari kampus teknik ternama dari Box Hill, Melbourne, Australia tersebut.
Rahmat menjelaskan, Box Hill akan menerapkan sertifikasi internasional bagi guru-guru SMK Telkom dengan materi pelatihan praktis berbasis industri terkini. Juga, disertai workshop bersama pakar dari Australia.
Demikian pula dalam pengembangan kurikulum bersama bidang IT & Cybersecurity, yang selain mengintegrasikan standar Indonesia dan Australia, juga berisikan materi pembelajaran terkini sesuai kebutuhan industri global serta mengakomodir modul hybrid (daring dan praktikum).
“Kami akan kerjasama pula dalam student mobility, yakni kesempatan studi jangka pendek siswa kami di kampus Boxhill Institute agar merasakan pengalaman belajar di lingkungan internasional. Serta termasuk bisa magang pada perusahaan mitra Boxhill di Australia,” katanya.
Rahmat menjelaskan, pada akhirnya, nota kerjasama tersebut merupakan langkah strategis SMK Telkom Malang dalam menjawab visi besar untuk bersaing global. Terutama melalui perkuatan kompetensi siswa berstandar global, akses pelatihan dan sertifikasi internasional, serta mencetak talenta digital yang siap menghadapi dunia kerja khususnya bidang cyber security.