Modus penipuan kini semakin canggih. Anda mesti berhati-hati dengan penipuan deepfake suara yang masuk WhatsApp.
WhatsApp sebagai aplikasi populer yang digunakan orang, membuatnya menjadi sasaran empuk penjahat digital untuk mencari korbannya. Modus terbaru adalah memanfaatkan teknologi deepfake.
Teknologi deepfake pada dasarnya adalah manipulasi audio visual secara digital menyerupai orang lain. Bisa suaranya yang berubah, bisa juga yang wajahnya berubah, atau keduanya.
Itu sebabnya deepfake menjadi modus baru untuk melakukan penipuan online. WhatsApp pun menjadi sasarannya.
Jangan lupa, pada awal tahun 2025 ini pernah ada beberapa kasus penipuan deepfake. Seperti diberitakan infoNews, modusnya adalah berupa meniru pejabat publik dalam sebuah program bantuan pemerintah.
Pejabat yang ditirukan deepfake misalnya Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming Raka sampai Menkeu Sri Mulyani. Komplotan penipu mencantumkan nomor WhatsApp untuk menjebak korban melakukan transfer uang.
Dilansir dari Dtrust, Sabtu (21/6/2025) penipuan deepfake suara ini disebut sebagai AI Voice Cloning. Suara orang ditiru untuk kemudian menjadi suara buatan yang mirip aslinya. Penipuan deepfake di Indonesia naik 1.550% dalam setahun terakhir.
Penipu akan menelepon korban menggunakan suara hasil AI menirukan kolega kantor atau atasan, pejabat atau tokoh publik atau keluarga korban. Setelah diajak bicara, korban diminta mentransfer uang atau data penting.
Manusia normal, apapun aksennya, akan berbicara dengan intonasi yang menggambarkan suasana hatinya atau membekan penekanan pada suatu kata. Namun, jika lawan bicara kita bicara dengan nada bicara yang datar, monoton dan tidak sesuai konteks pembicaraannya, maka Anda patut curiga. Suara macam ini tentu tidak natural.
Untunglah AI belum sempurna betul. Meski semakin canggih, deepfake suara tetap mengalami kesulitan meniru kata-kata yang jarang digunakan atau frasa yang kompleks karena proses machine learning.
Jika mendengar pengucapan yang terasa janggal, pilihan kata yang aneh, atau kalimat yang terdengar tidak alami, kemungkinan besar itu adalah deepfake suara.
Audio smartphone kini semakin bagus dengan kualitas suara makin bersih. Nah, jika dalam perbincangan itu terdengar suara latar yang mengganggu seperti berderak atau suara statis kresek-kresek yang tidak sesuai dengan persangkaan Anda soal kemungkinan posisi lawan bicara, patutlah dicurigai suaranya tidak asli.
Berhati-hati dan waspadalah ketika menggunakan WhatsApp. Penipuan deepfake suara biasa saja mengincar Anda. Jangan langsung percaya dengan suara yang Anda dengar meskipun terasa familiar. Inilah tips yang bisa membantu
Jika lawan bicara ini mewakili sebuah institusi, lembaga, perusahaan, segera hubungi nomor resminya secara terpisah untuk memastikan kebenarannya.
Hari begini dapat rezeki nomplok? Hati-hati, Anda bisa jadi lagi digiring penipu. Jika diminta bertindak cepat untuk mengklaim hadiah atau mengirim uang dan perbuatan buru-buru lainnya, jangan mau. Berpikirlah dua kali.
Literasi digital adalah kunci untuk menghindari penipuan deepfake suara. Pelajari tren penipuan online dan cara mendeteksinya. Ingatkan keluarga dan kolega bahwa teknologi AI makin canggih, termasuk juga penipuan suara.