Viral! Rudal Fattah Iran Terbang Bak Naga Tembus Langit Israel

Posted on

Media sosial dihebohkan dengan rekaman menakjubkan yang menunjukkan sebuah rudal menyala terang membelah langit malam. Dengan gerakan lincah dan kilatan api di ekornya, proyektil itu dijuluki netizen sebagai “naga terbang dari Timur Tengah”. Belakangan diketahui bahwa itu adalah Rudal Hipersonik Fattah milik Iran, yang sedang dalam misi menyerang target di wilayah Israel.

Kejadian ini terjadi pada Rabu (18/6/2025), di tengah memuncaknya ketegangan antara Iran dan Israel. Rudal Fattah diluncurkan sebagai bagian dari fase kesebelas Operasi True Promise III, operasi militer Iran yang disebut-sebut sebagai balasan atas serangan Israel beberapa hari sebelumnya.

Rekaman peluncuran rudal ini langsung menyebar luas di media sosial, termasuk X (Twitter), Telegram, dan Instagram. Banyak warganet menyamakan rudal tersebut dengan meteor, pesawat alien, bahkan makhluk mitologi seperti naga. Efek visual yang timbul dari nyala api di ekornya menciptakan siluet menyeramkan yang melintasi langit, membuat publik dunia tercengang.

Menurut laporan resmi, rudal Fattah merupakan senjata balistik hipersonik dua tahap berbahan bakar padat yang dapat mencapai kecepatan Mach 13 hingga Mach 15 (lebih dari 18.000 km/jam). Rudal ini tak hanya cepat, tapi juga sangat lincah, mampu mengubah arah secara tiba-tiba di tengah penerbangan-hal yang membuat sistem pertahanan modern kesulitan mencegatnya.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebut Fattah sebagai “simbol kekuatan baru” yang sanggup menembus sistem pertahanan berlapis Israel. Serangan ini bahkan diklaim menyebabkan kebakaran dan kerusakan di wilayah tengah Israel.

“Rudal Fattah yang kuat dan sangat lincah ini berulang kali mengguncang tempat perlindungan para Zionis pengecut malam ini,” tulis IRGC dalam pernyataannya.

Rudal Fattah memiliki jangkauan hingga 1.400 km dan dapat beroperasi di dalam maupun luar atmosfer Bumi. Diluncurkan pertama kali pada 2023, Fattah menggunakan propelan berbentuk bola yang memungkinkannya mengubah arah ke segala arah, menyulitkan deteksi dan intersepsi.

Dengan Fattah, Iran bergabung dengan Rusia, Tiongkok, dan India sebagai negara yang mampu memproduksi rudal hipersonik operasional. Berbeda dari rudal tradisional, senjata hipersonik menggabungkan kecepatan ekstrem dengan kelincahan, memungkinkannya menghindari sistem pertahanan udara modern.

Menurut Press TV, operasi Fattah baru-baru ini adalah “yang paling intens sejauh ini”, dengan beberapa sistem pertahanan Israel gagal menghentikan rentetan rudal tersebut.

Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara ke berbagai target di Iran. Menurut Palestine Chronicle, jet tempur Israel menyerang lima helikopter di pangkalan militer Kermanshah, fasilitas produksi rudal, dan lokasi terkait pabrik sentrifus. Ledakan keras terdengar di Teheran, dengan Israel menyatakan serangan itu bertujuan melemahkan infrastruktur rudal dan nuklir Iran.

Militer dunia kini menaruh perhatian besar pada perkembangan ini. Rudal Fattah telah membuktikan kemampuan ofensif Iran yang meningkat drastis, sementara Israel menunjukkan bahwa mereka tak akan tinggal diam. Pengamat memperingatkan bahwa tanpa intervensi diplomatik, kawasan ini bisa jatuh ke dalam konflik besar yang lebih luas.

Untuk saat ini, satu hal yang pasti-langit Timur Tengah tidak lagi sama, dan “naga” hipersonik Iran telah menunjukkan taringnya, demikian dilansir dari The Economic Times.

Fattah: Rudal Hipersonik Berkecepatan Mach 15

Iran Masuk Jajaran Elit Rudal Hipersonik

Serangan Balasan Israel

Apa Selanjutnya?