Vishwash Kumar Ramesh satu-satunya penumpang yang selamat dalam insiden Air India yang jatuh. Warga Inggris usia 40 tahun itu keluar dari reruntuhan pesawat Boeing 787 Dreamliner tanpa mengalami luka parah.
Ia duduk di 11A dekat pintu darurat dan dekat dengan salah satu bagian terkuat dari badan pesawat, dikenal sebagai wing box. Setelah pesawat menabrak gedung, Ramesh mengira sudah meninggal. Sadar masih hidup, dia melihat ada celah di badan pesawat.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Saya berhasil melepas sabuk pengaman, memakai kaki saya untuk mendorong celah itu dan merangkak keluar,” katanya. Tak jelas apakah celah itu adalah pintu atau retakan di badan pesawat.
“Pesawat dalam posisi agak terbalik saat menabrak gedung. Pesawat itu mungkin pecah di area badan pesawat yang berdekatan dengan orang ini dan untung dia berhasil keluar tanpa cedera serius,” kata Cable, mantan inspektur senior kecelakaan udara di UK Air Accidents Investigations Branch.
Kursinya memiliki ruang cukup besar di depannya, memberi keuntungan dari penumpang lain. “Ia berada di bagian pesawat yang kuat di tepi depan sayap. Ada struktur tambahan di sayap untuk melindungi dari kompresi badan pesawat,” cetus Profesor Jihn McDermid dari University of York.
“Ada kemungkinan benturan melonggarkan pintu (darurat) dan ia bisa menendangnya. Pintu hanya berada tepat di depannya sehingga tidak perlu pergi jauh,” tambahnya yang dikutip infoINET dari Guardian.
Namun jelas keberuntungan berperan. “Jika mengalami kecelakaan seperti ini, kecil kemungkinan ada nyawa selamat. Fakta ada yang selamat adalah keajaiban,” kata Prof. Ed Galea, pakar keselamatan di Universitas Greenwich.
“Dia tampaknya beruntung karena selamat dari trauma akibat benturan, tak terluka parah, dan duduk tepat di dekat pintu keluar. Apakah dia menggunakan pintu itu atau keluar melalui retakan di dekatnya, tidak jelas. Namun, dia sangat dekat dengan titik keluar,” katanya.
Galea menggelar riset tentang kecelakaan pesawat. Dalam kecelakaan tak terlalu parah, orang yang duduk dalam jarak lima baris dari pintu keluar yang dapat digunakan, peluangnya lebih besar untuk selamat. Sementara yang duduk lebih dari lima baris dari pintu darurat, lebih mungkin meninggal.
Dia pun selalu mencoba memesan kursi dalam jarak lima baris dari pintu darurat. Galea menyebut penumpang lain mungkin juga selamat dari benturan tapi terlalu terluka atau tak cukup dekat titik keluar.
Meski struktur pesawat mungkin memberinya kesempatan bertahan hidup, Ramesh tetap harus bergerak cepat untuk mengambil kesempatan itu. “Jika dia tidak keluar dalam beberapa info, dia tidak mungkin bisa karena bola api,” sebut McDermid.