Fenomena aneh, orang yang berkeliaran di malam hari di Amerika Serikat mulai menyadari lampu jalan yang berubah warna menjadi ungu. Dilaporkan, sebanyak 30 negara bagian melaporkan lampu yang berubah warna menjadi ungu sejak 2021.
Pencahayaan berwarna lavender tampaknya muncul secara sporadis, dengan kasus yang dilaporkan di kota-kota seperti Milwaukee dan Eau Claire di Wisconsin; Schaumburg, Illinois; Palm Beach, Florida; dan Los Angeles, California.
Melansir IFLScience, dalam sebagian besar kasus ini, diyakini penyebabnya adalah degradasi komponen fosfor silikon kuning dari LED (dioda pemancar cahaya). LED adalah perangkat semikonduktor yang memancarkan cahaya saat arus listrik melewatinya.
Diketahui bahwa LED merupakan pilihan yang bagus untuk hal-hal seperti lampu jalan karena relatif efisien, tahan lama, dan membutuhkan lebih sedikit energi daripada lampu uap natrium tradisional.
LED biru sangat berguna karena cahayanya memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (dan karenanya membawa lebih banyak energi) daripada warna seperti merah. Namun, cahaya biru tidak selalu diinginkan.
Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan mengembangkan metode yang cerdik untuk membuat cahaya dari LED biru tampak putih. Mereka melapisi LED dengan lapisan fosfor silikon kuning. Saat cahaya biru merangsang fosfor, ia memancarkan cahaya kuning. Kombinasi cahaya biru asli dan cahaya kuning tambahan menciptakan emisi yang tampak putih bagi mata manusia.
Namun, seiring bertambahnya waktu, lapisan fosfor pada perangkat LED tertentu dapat rusak. Tanpa filter kekuningan ini, LED tampak memancarkan lebih banyak warna biru, sehingga menghasilkan kilau ungu, bukan putih.
Tampilan lampu ungu hanya muncul selama beberapa tahun setelah 2021 ada hubungannya dengan sejumlah lampu jalan yang baru dipasang di seluruh negeri. Seiring dengan banyaknya lampu yang terdampak yang diganti, tampaknya produsen lampu menyadari masalah tersebut dan menghentikan komponen yang bermasalah.
