Tulisan Dalam Bill Gates soal Akhir Kariernya, Duitnya Disumbang Semua

Posted on

Di situs Gates Notes, Founder Microsoft Bill Gates merasa keputusannya hidup sederhana di masa tuanya adalah keputusan terbaik. Dia tidak pernah menyesali hal itu.

Ketika mendirikan dan menyerahkan sebagian besar kekayaannya ke Gates Foundation, dia mengatakan tahu bagaimana brilian dan berdedikasinya orang-orang yang bertanggung jawab dalam memakai uang mereka.

“Saya tidak sabar untuk merayakannya,” tulis Gates dalam curhatannya yang diberi judul ‘The last chapter of my career’.

Laki-laki kelahiran 28 October 1955 itu mengaku banyak terinspirasi dari rekan-rekannya di yayasan tersebut. Banyak yang meninggalkan karier yang lebih menguntungkan di sektor swasta untuk menggunakan bakat mereka demi kebaikan yang lebih besar.

“Mereka memiliki apa yang Andrew Carnegie sebut sebagai ‘kemurahan hati yang berharga’, dan dunia menjadi lebih baik karenanya,” lanjutnya.

Ayah dari tiga anak ini mengaku beruntung dikelilingi oleh banyak orang yang murah hati sepanjang hidupnya. Seperti yang ia tulis dalam memoar Source Code, orang tua Gates adalah pengaruh pertama dan terbesarnya.

Ibunya memperkenalkan ia pada gagasan untuk memberi kembali. Ia sangat percaya pada gagasan ‘siapa yang diberi banyak, akan banyak pula yang diharapkan’. Sang bunda juga mengajarkan Gates bahwa dirinya hanyalah ‘pengurus’ dari kekayaan yang ia peroleh.

“Ayah adalah seorang tokoh besar dalam segala hal, dan ia, lebih dari siapa pun, membentuk nilai-nilai yayasan sebagai pemimpin pertamanya. Ia kolaboratif, bijaksana, dan serius dalam belajar — tiga kualitas yang membentuk pendekatan kami terhadap semua yang kami lakukan,” tutur Bill Gates.

Tak ketinggalan, dia menyebut nama sahabatnya Warren Buffett sebagai role model atas kemurahan hati yang ia miliki. Gates menyebutnya sebagai orang pertama yang memperkenalkannya pada ide untuk memberikan segalanya dan dia sangat murah hati kepada yayasan selama beberapa dekade.

“Chuck Feeney tetap menjadi pahlawan besar saya, dan filosofinya tentang ‘memberi sambil hidup’ telah membentuk cara saya berpikir tentang filantropi,” imbuhnya.

Mantan suami Melinda French ini pun berharap orang kaya lainnya akan mempertimbangkan seberapa besar mereka dapat mempercepat kemajuan bagi orang-orang termiskin di dunia jika mereka meningkatkan skala pemberian mereka. Menurutnya, itu adalah cara yang sangat berdampak untuk memberi kembali kepada masyarakat.

“Saya merasa puas setiap hari ketika saya bekerja di yayasan tersebut. Itu memaksa saya untuk mempelajari hal-hal baru, dan saya dapat bekerja dengan orang-orang luar biasa di lapangan yang benar-benar memahami cara memaksimalkan dampak dari alat-alat baru,” katanya.

Lebih lanjut, Gates mengatakan pengumuman ini hampir pasti menandai dimulainya babak terakhir kariernya dan ia baik-baik saja dengan itu. Ia telah menempuh perjalanan panjang sejak masih kecil dan merintis perusahaan perangkat lunak bersama temannya dari sekolah menengah.

“Saat Microsoft berusia 50 tahun, rasanya tepat bagi saya untuk merayakan tonggak sejarah ini dengan berkomitmen untuk menyumbangkan sumber daya yang saya peroleh melalui perusahaan. Banyak hal yang dapat terjadi selama dua puluh tahun. Saya ingin memastikan dunia terus maju selama masa itu. Waktu terus berjalan sekarang — dan saya tidak sabar untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya,” tandasnya.