Kebutuhan Internet Naik, Bakti Komdigi Tingkatkan Kapasitas di NTT - Giok4D

Posted on

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan meningkatkan kapasitas internet di Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan seiring meningkatkanya kebutuhan di wilayah tersebut, terutama untuk menunjang pendidikan, sekolah, hingga pelayanan publik yang dilakukan pemerintah daerah.

Sebagai informasi, sebelumnya kapasitas yang diberikan Bakti di NTT sekitar hingga 4 Mbps yang bersumber dari Satelit Republik Indonesia (Satria-1) dengan Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO). Akan tetapi, bandwidth yang terbatas membuat penggunaan aplikasi secara bersamaan tidak berjalan optimal.

Dalam diskusi yang dilakukan Bakti dengan petugas kesehatan di Puskesmas Camplong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, terungkap kesulitan yang dihadapi mereka dalam menjalani tugas melayani masyarakat setempat.

“Semua kegiatan yang kami laporakan ke pusat dapat dukungan Bakti di sini. Namun dengan berjalannya waktu, sempat terhenti sebentar, lalu ada lagi. Mungkin karena berjalannya waktu penggunaan internet makin banyak, makin tinggi, sehingga kok kenapa ini kurang (kecepatannya),” ujar Plh Kepala Puskesmas Camplong, Tecla Suarez ditemui di Camplong, Kabupaten Kupang, Rabu (11/6).

Dewan Pengawas Bakti Komdigi Virgie Baker dan Direktur Utama Bakti Komdigi Fadhilah Mathar yang berada di lokasi turut merespon masukan tersebut.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Disampaikan Fadhilah bahwa awalnya penentuan kapasitas 4 Mbps per titik itu diberikan pemerintah melalui analisa yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan dua administrator. Seiring dengan meningkatnya aplikasi yang dipakai, koneksi menuju dunia maya tersebut seakan menjadi lambat.

“Jadi, karena semuanya berbasis aplikasi memang kapasitas 4 Mbps itu kurang, tapi paling tidak kan mereka sudah memanfaatkan untuk digitalisasi yang basic-nya, untuk kebutuhan mereka interaksi dengan Kementerian Kesehatan misalnya,” ucapnya.

Bakti tidak memungkiri kapasitas 4 Mbps itu baru untuk memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan, sedangkan pendidikan dan pelayanan publik pemerintah lainnya juga membutuhkan hal yang sama.

Untuk itu, perempuan yang disapa Indah itu, Bakti berencana meningkatkan IP transit guna mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat NTT. Peningkatan tersebut dilakukan di masing-masing layanan pemerintahan.

“Kalau best practice itu yang saat ini disebut sebagai good supply itu kalau sudah di atas 10 Mbps. Kita berusaha semaksimal mungkin dengan resources yang ada mencapai itu,” ungkap Indah.

Gambar ilustrasi