Pada Rabu, 11 Juni 2025, langit menampilkan fenomena purnama yang punya julukan Strawberry Moon (Bulan Stroberi). Di dunia Barat, setiap purnama memiliki julukannya masing-masing.
Purnama terjadi saat Bumi tepat berada di antara Matahari dan Bulan. Hal ini menyebabkan permukaan Bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.
Nama Strawberry Moon sendiri menjadi julukan khusus yang diberikan pada fenomena purnama yang terjadi di bulan Juni. Penamaan ini biasanya didasarkan pada musim tanam atau panen kalender para petani suku asli Amerika dan Eropa.
Berikut adalah nama-nama purnama dalam setahun setiap bulannya, dikutip dari Royal Museum Greenwich.
Purnama Januari dinamai Wolf Moon karena bertepatan dengan banyaknya serigala yang melolong lapar karena kelangkaan makanan di tengah musim dingin. Nama lain untuk purnama termasuk Old Moon (Bulan Tua) dan Ice Moon (Bulan Es).
Cuaca Februari yang biasanya dingin dan bersalju di Amerika Utara membuat purnama ini disebut Snow Moon (Bulan Salju). Storm Moon (Bulan Badai) dan Hunger Moon (Bulan Kelaparan) adalah nama-nama lain dari purnama ini.
Suku Indian Amerika menyebut purnama terakhir musim dingin Worm Moon. Penamaan ini diambil dari jejak cacing yang muncul di tanah yang baru mencair. Nama-nama lainnya termasuk Chaste Moon (Bulan Suci), Death Moon (Bulan Kematian), Crust Moon (Bulan Kerak), dan Sap Moon (Bulan Getah) yang diambil dari suara ketukan pohon maple.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Penduduk asli Amerika Utara menyebut purnama April sebagai Pink Moon, diambil dari nama spesies bunga liar yang mekar lebih awal. Dalam budaya lain, bulan ini disebut Sprouting Grass Moon (Bulan Rumput yang Tumbuh), Egg Moon (Bulan Telur), dan Fish Moon (Bulan Ikan).
Banyak budaya menyebut purnama Mei sebagai Flower Moon karena bertepatan dengan waktu mekarnya bunga-bunga yang melimpah saat musim semi tiba. Nama-nama lainnya termasuk Hare Moon (Bulan Kelinci, Corn Planting Moon (Bulan Penanaman Jagung), dan Milk Moon (Bulan Susu).
Di Amerika Utara, panen stroberi setiap Juni menjadi asal muasal penyebutan purnama tersebut. Orang Eropa menyebutnya Rose Moon (Bulan Mawar), sementara budaya lain menyebutnya Hot Moon (Bulan Panas) untuk menandai dimulainya musim panas.
Rusa jantan, yang melepaskan tanduknya setiap tahun, mulai menumbuhkannya kembali di bulan Juli. Oleh karena itu, penduduk asli Amerika menamai purnama Juli sebagai Buck Moon. Beberapa budaya ada juga yang menyebutnya Thunder Moon (Bulan Guntur), karena badai musim panas di bulan ini. Nama lainnya termasuk Hay Moon (Bulan Jerami), yang diambil dari musim panen jerami di bulan Juli.
Suku nelayan Amerika Utara menyebut purnama Agustus sebagai Sturgeon Moon karena spesies tersebut muncul dalam jumlah banyak selama bulan ini. Bulan ini juga disebut Green Corn Moon (Bulan Jagung Hijau), Grain Moon (Bulan Gandum) dan Red Moon (Bulan Merah) karena warna kemerahan yang sering muncul saat kabut musim panas.
Purnama September Corn Moon karena pada saat itulah jagung dipanen di akhir musim panas. Pada saat ini, Bulan tampak sangat terang dan terbit lebih awal, sehingga petani dapat terus memanen hingga malam. Bulan ini juga terkadang disebut Barley Moon (Bulan Barley), dan sering kali merupakan purnama terdekat dengan ekuinoks musim gugur, sehingga mendapat julukan Harvest Moon (Bulan Panen).
Setelah bulan panen, tibalah bulannya para pemburu. Oktober adalah bulan yang disukai untuk berburu rusa dan rubah yang digemukkan di musim panas dan tidak dapat bersembunyi di ladang kosong. Seperti purnama di musim panen, Hunter’s Moon sangat terang dan panjang di langit, memberi kesempatan kepada pemburu untuk mengintai mangsa di malam hari. Nama lain dari purnama ini termasuk Travel Moon (Bulan Pengembaraan) dan Dying Grass Moon (Bulan Rumput yang Sekarat).
Ada perbedaan pendapat mengenai asal usul nama Beaver Moon untuk purnama November. Sebagian mengatakan nama itu berasal dari penduduk asli Amerika yang memasang perangkap berang-berang selama bulan ini, sementara yang lain mengatakan nama itu berasal dari aktivitas berang-berang yang membangun bendungan musim dingin mereka. Nama lain purnama November adalah Frost Moon (Bulan Es).
Datangnya musim dingin membuat purnama Desember disebut Cold Moon. Nama lain purnama Desember termasuk Long Night Moon (Bulan Malam Panjang) dan Oak Moon (Bulan Pohon Ek).