AI semakin canggih dalam menirukan suara penyanyi sampai aktor atau aktris. Tentu ada beberapa dampak negatifnya. Kreasi baru yang dihasilkan AI dalam musik telah memulai perdebatan tentang hak cipta atas vokal, khususnya di industri musik. Juga bisa mengancam nafkah para seniman.
Meskipun tidak ada undang-undang yang jelas, platfrom musik mulai memiliki batasan pada kloning suara. Misalnya ketika suara Drake dan The Weeknd dikloning, lagu tersebut menjadi viral dan kemudian dihapus oleh Spotify, Deezer, dan Apple Music.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Karena ini adalah teknologi baru, masih ada waktu untuk pengembangan undang-undang yang melindungi karya musisi. Aturannya memang rumit, misalnya tak mudah memutuskan siapa yang mendapatkan uang dari setiap ciptaan, ketika AI telah terlibat.
Baru-baru ini, penyanyi terkenal asal Kanada, Celine Dion, mencak-mencak karena suaranya dikloning. Di media sosial, di memperingatkan penggemar bahwa beberapa pencipta musik yang tak bermoral menggunakan AI untuk membuat lagu palsu yang meniru suaranya.
“Kami telah mengetahui bahwa musik yang dihasilkan oleh AI yang tidak sah yang mengaku berisi penampilan musik Celine Dion, serta nama dan rupa, saat ini beredar secara daring dan di berbagai Penyedia Layanan Digital,” demikian pernyataan di laman Instagram miliknya.
“Harap diperhatikan bahwa rekaman ini palsu dan tidak disetujui, dan bukan lagu dari diskografi resminya,” tambahnya seperti dikutip infoINET dari Toronto Sun.
Peringatan Dion kepada para pendengar tentang lagu-lagu yang dihasilkan AI tanpa izin muncul setelah nama-nama terkenal lainnya di dunia musik memperingatkan para penggemar tentang bahayanya.
Tahun lalu, Stevie Wonder, Miranda Lambert, Billie Eilish, Nicki Minaj, Peter Frampton, Katy Perry, Smokey Robinson, J Balvin, dan banyak lagi meminta perusahaan teknologi AI, pengembang, platform, layanan musik digital, dan platform untuk berhenti menggunakan AI yang melanggar dan merendahkan hak-hak seniman manusia.
“Serangan terhadap kreativitas manusia ini harus dihentikan,” bunyi surat yang ditandatangani lebih dari 200 seniman. “Kita harus melindungi diri dari penggunaan AI yang kejam untuk mencuri suara dan rupa seniman profesional, melanggar hak-hak kreator, dan menghancurkan ekosistem musik.”
Aktris Scarlett Johansson juga mengkritik “penyalahgunaan AI” setelah video deepfake dirinya dan selebritas lainnya, yang dibuat dengan AI, sempat beredar luas di media sosial.