Daging kurban yang dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan merupakan amanah yang harus dikelola dengan baik. Namun, menyimpan daging kurban dalam jumlah besar bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama karena harus menjaga kualitas dan kesegarannya.
Menyimpan daging dengan benar tidak hanya mempertahankan kualitasnya, tetapi juga memastikan kandungan gizinya tetap optimal.
Karenanya, daging kurban umumnya disimpan dengan metode pendinginan tradisional, seperti penyimpanan di kulkas atau freezer, atau pengemasan vakum. Bagaimana jika menggunakan cold plasma atau plasma dingin?
Metode plasma dingin belum dikenal sebagai cara untuk menyimpan atau mengolah daging kurban. Teknik ini lebih sering digunakan untuk pengawetan atau sterilisasi bahan makanan lainnya.
Mengutip jurnal teknologi pangan berjudul ‘Potensi Teknologi Plasma Dingin dalam Industri Makanan’ yang ditulis Jesicca Ananty Nurul Setiadi dari Program Studi Teknik Kimia, Universitas Negeri Semarang (2022), plasma dingin adalah teknologi non-termal yang muncul untuk peningkatan keamanan pada pangan.
“Plasma dingin dihasilkan ketika sumber energi listrik diterapkan ke gas menghasilkan beberapa spesies reaktif seperti foton ultraviolet, partikel bermuatan, spesies nitrogen, oksigen, dan hydrogen reaktif untuk menonaktifkan mikroba pencemar pada daging, unggas, buah-buahan, dan sayuran,” tulisnya.
Aplikasi utama plasma dingin pada industri pangan yaitu sebagai dekontaminasi pangan dan peningkatan mutu terhadap ketahanan pangan.
“Plasma dingin telah terbukti efektif untuk inaktivasi berbagai patogen dan organisme pembusuk tanpa mempengaruhi kualitas makanan,” tambahnya.
Teknologi plasma dingin memanfaatkan gas berionisasi untuk menghasilkan efek antimikroba. Dalam konteks makanan, plasma dingin dapat digunakan untuk inaktivasi bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan kerusakan atau kontaminasi pada daging.
Pemanfaatannya pada daging kurban, memungkinkan inaktivasi patogen, karena dapat membunuh bakteri seperti Salmonella dan E. coli yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia jika mengonsumsi daging yang terkontaminasi.
Selain itu, plasma dingin juga bisa memperpanjang umur simpan. Dengan inaktivasi bakteri, daging dapat disimpan lebih lama tanpa kehilangan kualitas.
Proses plasma dingin juga menjaga kualitas daging, termasuk rasa, tekstur, dan warna yang lebih baik dibandingkan metode penyimpanan konvensional.
Perlu diingat, sejauh ini belum ada contoh yang diketahui terkait metode plasma dingin untuk menyimpan daging kurban. Informasi tentang plasma dingin dan dampaknya, terutama pada daging kurban masih terus berkembang.