Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan rancangan aturan klasifikasi game yang disesuaikan dengan umur pengguna. Kebijakan ini seiring penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik Dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
Dengan keberadaan klasifikasi tersebut, platform digital dan game yang beredar di Indonesia dapat diidentifikasi dengan mudah oleh pengguna, sehingga dapat membantu konten digital yang sesuai dengan perkembangan anak.
“Jadi nanti akan ada aturan yang mengharuskan studio game ataupun publisher game baik dari sisi lokal ataupun global itu wajib terklasifikasi, klasifikasi ini untuk menentukan gim sesuai rating usia,” kata Ketua Tim Pengembangan Ekosistem Gim Direktorat Ekosistem Digital Komdigi Damayanti Karina Putri dikutip Antara, Selasa (3/6/2025).
Damayanti mengatakan aturan klasifikasi game ini nantinya akan berbentuk Peraturan Menteri Komdigi dan diharapkan dapat diterapkan sepenuhnya pada 2026.
Dalam prosesnya selama satu tahun persiapan, Komdigi akan menjaring diskusi grup serta sosialisasi kepada para pengembang game, sehingga nantinya aturan ini dapat diterapkan sejalan dengan PP Tunas untuk melindungi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa di ruang digital.
Selain menggandeng para pelaku industri game, ketentuan klasifikasi game di aturan terbaru ini juga melibatkan Koalisi Pemeringkatan Usia Internasional (IARC) sehingga pemeringkatan gim tersebut tidak hanya menyesuaikan standar lokal tapi juga standar internasional.
“Jadi dengan IARC ini membantu kita untuk sejalan dengan sistem rating juga di luar negeri. Itu nanti kita kolaborasikan dengan standar yang diterapkan Kemkomdigi dan akan jadi acuan untuk pemeringkatan di Indonesia,” kata Damayanti.
Terkait dengan ketentuan pemeringkatan game yang berlaku saat ini, pemerintah masih mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Game
Adapun, peraturan ini mengatur proses pengelompokan permainan berdasarkan konten dan usia pengguna, yang dilakukan oleh penerbit gim secara mandiri.