Fenomena Astronomi Juni 2025: Ada Strawberry Moon!

Posted on

Sederet fenomena astronomi Juni 2025 menanti giliran untuk menampakkan diri. Di bulan ini, Solstis Utara (Northern Solstice) atau Solstis Juni (June Solstice) terjadi.

Berikut adalah rangkuman fenomena astronomi Juni 2025, dikutip dari SeaSky.org, Senin (2/6/2025):

Bulan akan berada di sisi berlawanan Bumi dengan Matahari dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi. Fase ini terjadi pada pukul 07.45 UTC atau 14.45 WIB

Di dunia Barat, terutama di kalangan suku-suku asli Amerika, purnama ini dikenal sebagai Strawberry Moon karena menandakan waktu untuk memanen buah yang matang dan bertepatan dengan puncak musim panen stroberi.

Solstis Utara (Northern Solstice) atau Solstis Juni (June Solstice) merupakan fenomena titik balik Matahari Juni yang terjadi pada pukul 02.40 UTC atau 09.40 WIB

Saat Solstis Juni terjadi, Kutub Utara Bumi akan condong ke arah Matahari, yang akan mencapai posisi paling utara di langit dan akan berada tepat di atas Garis Balik Utara pada 23,44 derajat lintang utara.

Fenomena ini menandai hari pertama musim panas (titik balik Matahari musim panas) di Belahan Bumi Utara dan hari pertama musim dingin (titik balik Matahari musim dingin) di Belahan Bumi Selatan.

Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada pukul 10.33 UTC atau 17.33 WIB. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.

Boötids bulan Juni adalah hujan meteor yang terjadi setiap tahun antara tanggal 22 Juni dan 2 Juli dan mencapai puncaknya sekitar tanggal 27 Juni. Di sebagian besar tahun, aktivitasnya lemah, dengan kecepatan puncak per jam hanya 1 atau 2.

Selama periode tersebut, hujan meteor Bootid akan terlihat di rasi Bootes, dengan jumlah meteor yang tampak meningkat semakin tinggi titik pancarannya di langit.

Bulan sabit yang sedang membesar dan Mars akan menampilkan sebuah pertunjukan kecil. Keduanya akan berpapasan dalam jarak 1°16′ satu sama lain.

Kita juga mungkin bisa melihat fenomena ‘earthshine’, yakni ketika cahaya yang dipantulkan dari Bumi membuat bagian Bulan sabit yang tidak diterangi menjadi bersinar redup. Hal ini paling sering terjadi setelah Matahari terbenam atau tepat sebelum Matahari terbit.

11 Juni – Strawberry Moon

21 Juni – Titik Balik Matahari Juni

25 Juni – Fase Bulan Baru

27 Juni – Hujan meteor Bootids

30 Juni – Konjungsi Mars-Bulan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *