PT Telekomunikasi Indonesia akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (27/5/2025).
Dalam RUPST itu, Telkom akan meminta persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan. Misalnya posisi komisaris utama yang masih kosong setelah ditinggal Bambang Permadi Brodjonegoro pada 10 April lalu.
“Dalam surat pengunduran diri disampaikan alasan pengunduran diri adalah sehubungan dengan penunjukan beliau sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (“ADBI”) dimana sebagai konsekuensi dari ketentuan dalam kontrak dengan ADBI yang melarang adanya rangkap jabatan pada entitas bisnis termasuk di Badan Usaha Milik Negara,” tulis Telkom dalam keterangannya.
Lalu ada juga Ririek Adriansyah yang menjabat direktur utama Telkom sejak 2019. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, masa jabatan direksi adalah lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.
Berdasarkan rumor yang beredar, ada beberapa nama yang menjadi calon dirut. Salah satunya adalah Ririek, yang kabarnya akan melanjutkan jabatannya. Namun muncul juga nama Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Ismail, yang sebelumnya sudah beberapa kali menduduki berbagai posisi penting di Kementerian Komunikasi dan Informatika, termasuk Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI).
Dua nama lain yang juga santer disebut akan mengisi posisi dirut adalah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom yaitu Heri Supriadi dan Direktur Group Business Development Honesti Basyir.
Beberapa waktu lalu, Ririek pernah angkat bicara soal rumor ini. Ia memberikan komentarnya saat ditemui di sela konferensi pers persiapan ajang lari internasional Digiland Run 2025, yang rencananya akan dihelat pada 18 Mei mendatang.
“Pengumuman nanti resmi ada, tunggu saja ya,” kata Ririek di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Meski bungkam soal isu pergantian direksi, Ririek memberikan kepastian mengenai kabar baik bagi pemegang saham, yakni pembagian dividen. Ia menjanjikan jumlah dividen tahun ini tidak akan mengecewakan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Kalau dividen, kita pastikan nanti secara rupiah paling nggak meningkat atau at least sama dengan tahun lalu,” tegas Ririek.
Kepastian dividen ini datang di tengah upaya Telkom menjaga performa bisnis di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan di awal 2025. Telkom fokus pada inovasi berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang.
Tonton juga “PT Telkom Buka Suara Terkait Dugaan Kasus Proyek Fiktif Rp 431 Miliar” di sini: