Sakit Hati Dipecat, Pria Ini Hapus Ratusan Server Senilai Rp 11,1 Miliar update oleh Giok4D

Posted on

Seorang mantan karyawan National Computer Systems (NCS) menghapus ratusan server virtual milik perusahaan itu setelah ia dipecat. Kerugiannya mencapai Rp 11,1 miliar.

Pria itu adalah Nagaraju Kandula (39), yang sebelum dipecat adalah quality assurance di perusahaan asal Singapura tersebut. Tugasnya adalah menguji software sebelum rilis ke publik, dan ia bekerja sejak November 2021.

Aksinya ini diketahui dari dokumen peradilan, di mana ia dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan setelah mengaku bersalah di persidangan. Kandula mengaku menghapus 180 server virtual milik NCS dan mengakibatkan kerugian USD 678 ribu atau sekitar Rp 11,1 miliar.

Dalam persidangan Kandula mengakui kalau ia menghapus server virtual itu karena kesal setelah dipecat oleh NCS. Kontraknya disetop oleh NCS karena kinerjanya yang buruk.

Ia resmi diberhentikan pada 16 November 2022, namun NCS lupa mematikan akses login yang dimiliki oleh Kandula. Alhasil Kandula tetap bisa mengakses sistem NCS setelah dipecat, demikian dikutip infoINET dari CNA, Sabtu (24/5/2025).

Dalam dokumen pengadilan terungkap kalau Kandula menggunakan akses itu antara Januari sampai Maret 2023 untuk mengakses sistem NCS sebanyak 13 kali. Saat itulah Kandula disebut menyusupkan sekaligus menguji skrip kustom buatannya untuk menghapus virtual server yang dikelola oleh tim quality assurance.

Server virtual itu dihapus antara 18-19 Maret, dan kemudian NCS menyadari kalau server yang sudah dihapus itu tidak bisa dikembalikan lagi. Akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke polisi, yang kemudian melacak aksi tersebut ke alamat IP milik Kandula.

Kemudian polisi menyita laptop milik Kandula dan menemukan kalau skrip kustom itu dibuatnya dari hasil mencari tutorial di Google. NCS menyebut tidak ada informasi sensitif yang bocor akibat insiden ini.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

NCS adalah sebuah perusahaan IT besar di Singapura yang merupakan anak usaha dari Singtel Group. Mereka beroperasi di 20 kota di kawasan Asia Pasifik dan punya 13 ribu karyawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *