Feiyang Times terlihat seperti gedung biasa di distrik Huaqiangbei, Shenzhen, China. Tapi gedung ini dijuluki sebagai ‘gedung iPhone curian’ di sejumlah forum komunitas Apple.
Menurut laporan The Financial Times, gedung Feiyang Times sudah menjadi pusat dalam sindikat jual beli iPhone curian global. Banyak iPhone yang dicuri di kota-kota besar dunia seperti London, Los Angeles, dan New York berakhir di gedung ini.
Salah satu korban pencurian itu adalah Sam Amrani, seorang entrepreneur di London, Inggris. Ketika iPhone 15 Pro miliknya dicuri, ia melacak perjalanannya menggunakan Find My ke sebuah tempat servis di London, kemudian ke Hong Kong, sebelum tiba di Huaqiangbei.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Prosesnya sangat cepat, sangat terorganisir, dan agak terarah,” kata Amrani, seperti dikutip dari MacRumors, Jumat (23/5/2025).
Lantai empat di gedung Feiyang Times khusus menjual iPhone bekas dari negara-negara Barat. Tidak semuanya iPhone yang ada merupakan barang curian, ada juga iPhone yang ditukar tambah. Tapi sejumlah pedagang mengaku iPhone yang masih dikunci memiliki harga pasarnya sendiri.
Menurut laporan ini, Hong Kong menjadi perantara penting dalam jaringan pencurian iPhone ini. Khususnya, ada gedung khusus di Kwun Tong yang isinya ratusan pedagang yang menawarkan iPhone dengan label ‘iCloud locked’ melalui berbagai platform pengiriman pesan.
Seorang pedagang asal Shenzhen yang mengunjungi Hong Kong mengatakan iPhone yang masih terkunci biasanya dicuri dari pengguna di Amerika Serikat. Ponsel itu kemudian dijual ke Hong Kong, lalu ke negara lainnya termasuk di Timur Tengah.
Yang membuat gedung di Huaqiangbei berharga bari pencuri adalah mereka dapat menemukan pembeli untuk semua komponen iPhone, termasuk layar, circuit board, dan chip. Bahkan ketika iPhone tidak bisa dikuncinya, perangkat itu masih menguntungkan karena komponennya bisa dijual.
Tentu saja iPhone yang berhasil dibuka dan berfungsi seperti biasa memiliki nilai yang lebih tinggi. Karena itu, tidak jarang ada oknum sindikat di Shenzhen yang menghubungi pemilik iPhone asli dan mengancam mereka untuk menghapus iPhone tersebut dari Find My agar bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
Sindikat jual beli iPhone curian itu berkembang pesat karena status Hong Kong sebagai pelabuhan perdagangan bebas tanpa pajak impor, jadi mereka dapat membawa perangkat curian ke China daratan tanpa membayar tarif.
Kepolisian Hong Kong mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan berdasarkan keadaan sebenarnya dan sesuai dengan hukum yang berlaku.