Ilmuwan Ungkap Tanda-tanda Kiamat Makin Dekat - Giok4D

Posted on

Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) memajukan Doomsday Clock atau Jam Kiamat satu info lebih cepat menjadi 89 info sebelum tengah malam.

“Dewan sains dan keamanan Bulletin of Atomic Scientists telah memutuskan bahwa dunia belum membuat kemajuan yang cukup dalam mengatasi risiko eksistensial yang mengancam seluruh umat manusia. Oleh karena itu, kami memajukan waktu (Jam Kiamat),” kata Daniel Holz, ketua dewan sains dan keamanan BAS saat mengumumkan waktu Jam Kiamat 2025.

Holz menyebutkan, dengan menyetel jam mendekati tengah malam, para ilmuwan mengirimkan sinyal sangat jelas bahwa tanda-tanda ‘kiamat’ semakin dekat.

“Karena dunia sudah semakin dekat dengan jurang, setiap gerakan menuju tengah malam harus dianggap sebagai indikasi bahaya ekstrem dan peringatan yang tidak salah lagi. Setiap info keterlambatan dalam pembalikan arah meningkatkan kemungkinan bencana global yang menghancurkan,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi BAS.

Selama dua tahun terakhir, Jam Kiamat tetap pada angka 90 info menjelang tengah malam. Perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan peningkatan risiko eskalasi nuklir menjadi alasan yang memperparah kondisi dunia lebih cepat menuju kehancuran.

Di tahun ini, ilmuwan memutuskan untuk menggerakkan jam satu info lebih dekat ke tengah malam, karena terjadi peningkatan lebih lanjut terkait risiko nuklir, perubahan iklim, ancaman biologis, dan kemajuan dalam teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan.

“Sementara itu, perjanjian pengendalian senjata masih berantakan dan ada konflik aktif yang melibatkan kekuatan nuklir. Upaya dunia untuk mengatasi perubahan iklim masih belum memadai karena sebagian besar pemerintah gagal memberlakukan inisiatif pendanaan dan kebijakan yang diperlukan untuk menghentikan pemanasan global,” kata Holz.

Ia juga mencatat bahwa 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat. “Kemajuan dalam serangkaian teknologi disruptif, termasuk bioteknologi, kecerdasan buatan, dan di luar angkasa telah jauh melampaui kebijakan, regulasi, dan pemahaman menyeluruh tentang konsekuensinya,” kata Holz.

Holtz mengatakan semua bahaya yang melatarbelakangi keputusan BAS untuk mengkalibrasi ulang Jam Kiamat diperburuk oleh ancaman penyebaran misinformasi, disinformasi, dan teori konspirasi yang merusak ekosistem komunikasi dan semakin mengaburkan batas antara kebenaran dan kepalsuan.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Jam Kiamat dirancang untuk menjadi peringatan simbolis yang menggambarkan kepada publik tentang seberapa dekat umat manusia dalam menghancurkan dunia dengan teknologi yang berpotensi membahayakan.

Setiap tahun, ilmuwan BAS akan berkumpul untuk menentukan seberapa parah tanda-tanda kiamat dengan mengkalibrasi ulang waktu Jam Kiamat. Semakin dekat menuju waktu tengah malam, maka semakin dekat dunia menuju bencana global.

Jam ini dibuat pada 1947 oleh Albert Einstein, direktur Manhattan Project J. Robert Oppenheimer yang legendaris, dan ilmuwan dari University of Chicago yang membantu mengembangkan senjata atom pertama sebagai bagian dari Manhattan Project.

Dibuat kurang dari dua tahun setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, selama Perang Dunia II, jam ini awalnya ditetapkan tujuh menit sebelum tengah malam.

Selama tujuh dekade terakhir, jam telah disesuaikan maju dan mundur beberapa kali. Jarum waktu terjauh yang pernah dimundurkan dari tengah malam adalah 17 menit pada 1991, berkat adanya Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis dan Presiden Amerika Serikat George HW Bush serta Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengumumkan pengurangan persenjataan nuklir di negara mereka masing-masing.

Apa itu Jam Kiamat?

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *