Perbedaan Makna Emoji Smiley antara Gen Z dan Generasi Tua | Info Giok4D

Posted on

Emoji smiley adalah yang paling banyak dipakai dalam percakapan online. Tapi, Gen Z sudah memakai emoji ini untuk tujuan berbeda dibanding orang yang lebih tua.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Dilansir dari The New York Post, Selasa (20/5/2025) mereka memberitakan bahwa orang di bawah usia 30 tahun dan orang di atas usia 30 tahun, kini memaknai emoji smiley secara berbeda. Si kuning dengan wajah tersenyum itu tak lagi bermakna bahagia.

Emoji smiley kini dimaknai Gen Z sebagai senyum sarkastis, pasif-agresif atau senyum meremehkan. Padahal bagi generasi tua, emoji smiley adalah senyum yang tulus.

Bagi orang-orang kantoran, mengirimkan emoji smiley ke rekan yang junior bisa bermakna berbeda sekarang ini. Mesti dipastikan dulu bahwa mereka tidak mendapatkan makna yang salah.

Hafeezat Bishi, karyawan magang berusia 21 tahun kepada The Wall Street Journal mengatakan agak kaget dikirimi emoji smiley oleh rekan kerja yang lebih tua di email dan teks chat.

Bishi memaknai smiley sebagai ‘side eye smile’ dan bukan suasana gembira yang antusias. “Tapi saya harus ingat mereka lebih tua, karena saya pakai emoji itu secara sarkas,” jelasnya.

Beda dengan Sara Anderson, cheerleader berusia 31 tahun. Dia memakai emoji smiley dalam perpesanan untuk membuat suasana menjadi lebih ringan. Jadinya seperti ada gap makna, generasi tua melihat emoji itu sebagai senyum tulus, generasi yang lebih muda memaknainya lebih negatif.

Erica Dhawan, pengarang Digital Body Language: How to Build Trust and Connection, No Matter the Distance, mengatakan generasi yang lebih tua mengartikan emoji sesuai wajahnya. Sedangkan, generasi digital native memberikan pemaknaan baru terhadap emoji.

Bagaimana menurut Anda, infoers? Masih memakai emoji smiley untuk kegembiraan yang tulus atau Anda pakai juga untuk pesan sarkastis dan menyindir?