23 Januari 1556 diklaim menjadi hari paling mematikan dalam sejarah manusia. Gambarannya sangat luar biasa mengerikan, bahkan dikatakan menghabisi nyawa lebih dari jumlah korban bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Sebagaimana ditulis IFLScience, Selasa (20/4/2025) penyebabnya bencana ini adalah gempa bumi dahsyat yang disebabkan oleh pergeseran patahan Weinan dan Huashan di China. Dengan episentrumnya yang dekat dengan Kota Huaxian, gempa tersebut diperkirakan telah merenggut nyawa 830.000 orang.
Walaupun begitu, tidak ada yang tahu berapa banyak jumlah korban tewas secara pasti, atau berapa banyak orang yang meninggal pada hari terjadinya bencana. Namun, menurut beberapa catatan, sekitar sepertiga korban tewas akibat bangunan yang runtuh, rumah gua yang runtuh, dan tanah longsor segera setelah gempa, sementara sisanya meninggal karena penyakit dan kelaparan pada minggu-minggu berikutnya.
Dengan kekuatan antara 8-8,3 M, gempa bumi Shaanxi yang terkenal itu jauh dari gempa terkuat yang pernah dialami manusia, akan tetapi berada di puncak daftar bencana paling mematikan dalam sejarah manusia. Gempa bumi paling mematikan kedua terjadi pada tahun 1976, juga di China, dan mengambil nyawa sekitar 655.000 orang.
Akan tetapi, mengingat jumlah penduduk dunia pada tahun 1556 masih kurang dari setengah miliar, jumlah korban tewas di Shaanxi hampir pasti merupakan jumlah korban jiwa manusia terbesar dalam satu hari. Jumlah korban tewas di Shaanxi mungkin juga merupakan rekor jumlah kematian tertinggi, meskipun sulit untuk mengatakan dengan pasti tanggal mana yang mencatat jumlah korban jiwa tertinggi.
Saat ini, ada lebih dari 8 miliar orang yang saat ini menghuni planet ini dan rata-rata sekitar 170.000 orang meninggal setiap hari. Angkanya dapat naik, terutama apabila ada bencana atau peperangan yang dahsyat dalam satu hari.
Misalnya pada malam tanggal 9-10 Maret 1945, ketika serangan bom AS yang disebut Operation Meetinghouse menewaskan 100.000 orang lagi di luar rata-rata orang yang meninggal setiap harinya. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus tahun itu dilaporkan telah menewaskan sekitar 66.000 dan 39.000 jiwa.
Banjir Sungai Yangtze-Huai tahun 1931 di China, di lain pihak, sering disebut sebagai bencana alam terbesar dalam sejarah. Seperti banyak peristiwa sejenisnya, jumlah korban tewas masih sangat diperdebatkan, meskipun beberapa perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 2 juta orang mungkin telah meninggal di seluruh China bagian tengah dan timur selama periode empat bulan.
Yang pasti, 23 Januari 1556 masih dianggap sebagai hari paling mematikan dalam sejarah. Gempa di Shaanxi harus menelan korban yang angkanya dapat melampaui jumlah korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Semoga tidak akan terulang ya infoers, bencana yang mematikan seperti gempa Shaanxi. Kalaupun ada gempa sejenis, semoga manusia sudah dapat menanggulangi dan mencegah dampak kerusakan yang berlebihan dari goncangan bumi. Stay safe, everyone.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.