Rencana Xiaomi untuk mengembangkan chip sendiri membuat mereka harus mengeluarkan dana yang besar, mencapai 50 miliar yuan atau sekitar Rp 114 triliun.
Menurut pendiri Xiaomi Lei Jun, dana sebesar itu akan digelontorkan selama setidaknya 10 tahun ke depan. Lei Jun mengungkap besaran dana investasi itu lewat postingannya di Weibo.
Kemudian, juru bicara Xiaomi mengungkap kalau investasi 50 miliar yuan itu mulai digelontorkan pada tahun ini, demikian dikutip infoINET dari Reuters, Selasa (20/5/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurut Lei Jun, sejauh ini Xiaomi sudah menginvestasikan dana sebesar 13,5 miliar yuan untuk mengembangkan chip mobile Xring01. Divisi yang menggarap desain chip itu menurutnya berisi lebih dari 2.500 orang pegawai.
Sebelumnya Lei Jun menyebut Xring01 akan diluncurkan pada Mei dan kabarnya akan dibuat menggunakan fabrikasi 3nm dari TSMC. Dan, chip tersebut juga bukanlah chip flagship seperti Snapdragon 8 Elite ataupun Dimensity 9400, melainkan satu tingkat di bawahnya.
Meski begitu, Xiaomi akan memakai Xring01 di perangkat kelas premium, baik ponsel maupun tablet. Namun tentu belum diketahui perangkat mana saja yang akan memakai chip tersebut.
Xiaomi mulai mengembangkan chip buatannya sendiri pada tahun 2014. Mereka meluncurkan prosesor mobile pertamanya, Pengpai S1 yang dibuat menggunakan fabrikasi 28-nm, pada tahun 2017, yang debut di ponsel Xiaomi 5C.
Pada tahun 2019, Xiaomi beralih ke chip yang lebih sederhana seperti sensor gambar dan manajemen daya. Namun, vendor ponsel asal China ini kembali melanjutkan pengembangan chipset mobile-nya pada tahun 2021.
Xiaomi akan menjadi vendor ponsel kesekian yang mengembangkan chip-nya sendiri. Sebelumnya ada Apple dengan chip A series, Samsung dengan chip Exynos, Google dengan chip Tensor, dan Huawei dengan chip Kirin.