Pengguna Apple Vision Pro Merasa Menyesal, Alasannya?

Posted on

Apple pertama kali meluncurkan headset Vision Pro pada Februari 2024. Setahun setelah headset mixed-reality ini diluncurkan, sejumlah pengguna mengaku menyesal membeli perangkat mahal ini.

Wall Street Journal belum lama ini mewawancarai sejumlah pengguna awal Vision Pro. Beberapa di antaranya mengaku perangkat yang dijual dengan harga USD 3.499 (Rp 57,7 jutaan) tersebut gagal memenuhi harapan, terutama soal kenyamanan, dukungan software, penggunaan.

Salah satunya adalah Dustin Fox, seorang agen perumahan di Virginia, Amerika Serikat. Ia mengatakan headset Vision Pro miliknya kini sudah tidak digunakan karena terlalu berat dan tidak nyaman dipakai terlalu lama.

“Saya diamkan saja. Saya rasa saya cuma menggunakannya empat kali tahun lalu,” kata Fox, seperti dikutip dari MacRumors, Minggu (18/5/2025).

“Saya tidak bisa memakainya lebih dari 20 atau 30 menit tanpa membuat leher saya sakit,” sambungnya.

Fox menjelaskan ia awalnya tertarik karena melihat keunikan perangkat tersebut dan potensinya membantu produktivitas. Ia sempat mempertimbangkan untuk menjual Vision Pro miliknya, tapi harga jual kembalinya sudah turun drastis dibandingkan harga aslinya.

Pengguna lainnya bernama Tovia Goldstein mengatakan pengalamannya menonton konten di Vision Pro tidak optimal karena rasa tidak nyaman dan jumlah aplikasinya yang terlalu sedikit. Saat ingin melihat aplikasi baru yang ada di visionOS App Store, Goldstein mengatakan prosesnya rumit karena ia harus menghubungkan baterai eksternal dan menunggu beberapa menit sebelum perangkatnya siap dipakai.

“Saya tidak menyarankan siapapun membeli (headset) ini, kecuali Anda benar-benar kaya dan Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan uang yang banyak,” ujar Goldstein.

Anthony Racaniello, pengguna pertama Vision Pro dari Philadelphia, mencoba menggunakan headset itu di tempat kerjanya dan di pesawat. Namun ia malah merasa terasingkan, bahkan sampai diabaikan oleh pramugari karena dikira sedang tidur.

Ia kemudian menjual Vision Pro miliknya dengan harga USD 1.900, 46% lebih murah dari harga saat dibeli. Racaniello mengaku tidak merindukan perangkat tersebut.

“Itu jelas merupakan gambaran masa depan. Tapi menurut saya itu masih sangat jauh. Untuk sekarang, Anda harus mengenakan perangkat yang seperti MacBook Pro seberat 500 pon, memasangnya di wajah Anda, dan membiarkan orang lain menertawakan Anda,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *