Mau Dikasih Trump, Pesawat Mewah Qatar Sulit Jadi Air Force One

Posted on

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan pemerintahannya ingin menerima pesawat Boeing 747 dari Qatar sebagai hadiah. Rencananya, pesawat itu akan menggantikan Air Force One untuk sementara.

Trump menyebut adalah bodoh jika menolaknya. Namun hal itu dicap sangat ilegal oleh beberapa anggota Partai Demokrat dan juga telah menuai kritik dari beberapa pendukung Trump sendiri.

“Departemen Pertahanan mendapatkan hadiah, gratis, berupa pesawat 747 untuk menggantikan Air Force One yang berusia 40 tahun, untuk sementara, dalam transaksi yang sangat terbuka dan transparan,” cetus Trump di Truth Social.

“Ini adalah isyarat yang luar biasa dari Qatar. Saya sangat menghargainya. Saya tidak akan pernah menolak tawaran semacam itu,” paparnya ke wartawan. Ia juga mengaku takkan memakainya jika sudah tidak menjadi presiden.

Awal tahun ini, Trump mengatakan ia tidak senang dengan Boeing terkait penundaan dua jet Air Force One baru. Ia menambahkan bahwa Gedung Putih jika perlu dapat membeli pesawat atau mendapatkan pesawat, atau semacamnya.

Pesawat dari Qatar itu sendiri sudah dilengkapi fasilitas yang cukup banyak dan mewah. Ada 3 kamar tidur, lounge pribadi dan sebuah kantor. Ia juga dilengkapi semua akomodasi perjalanan udara modern seperti TV dan radio, 13 pemutar Blu-ray, dan konektivitas internet.

Menurut Business Jet Traveler, pesawat ini merupakan salah satu yang termewah di dunia. Interiornya didekorasi firma desain interior Prancis terkenal Alberto Pinto Cabinet. Namun demikian, tidak mudah memodifikasinya untuk memenuhi standar keamanan Air Force One.

Sumber terkait menyatakan pada CNN bahwa mungkin dibutuhkan biaya ratusan juta dolar untuk itu. Waktu pengerjaannya pun bisa sampai dua tahun untuk memasang semua perangkat keamanan, komunikasi, dan alat pertahanan yang diperlukan untuk mengamankan orang nomor satu di AS.

Dikutip infoINET dari CNN, bahkan meski digunakan untuk sementara, otoritas di AS perlu memastikan tidak ada celah keamanan apapun. Misalnya, sistem komunikasinya harus sangat aman.

“Pesawat itu akan diperiksa seluruhnya, dibuka, dicek kelemahannya, diperkuat, untuk memastikan tidak ada yang bisa menyusup sistem elektroniknya,” kata sang sumber. Pengerjaannya pun akan rumit karena melibatkan banyak lembaga seperti Secret Service, CIA, sampai NSA.

Air Force One memang dianggap sebagai kantor penting bagi Presiden AS. “Pesawat ini adalah pusat komando AS. Jika ada serangan nuklir dan Anda tak bisa mendarat, atau jika mendarat ada kerentanan karena bisa dilihat satelit, berada di udara bsia menjadi opsi yang lebhih aman,” ujar Stacie Pettyjohn, direktur Defense Program at the Center for a New American Security.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *