Meletusnya Pertempuran Drone Antara Dua Kekuatan Nuklir baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Perang drone pertama di dunia antar negara tetangga yang bersenjata nuklir sempat meletus di Asia Selatan, sebelum gencatan senjata. India menuduh Pakistan meluncurkan gelombang drone dan rudal ke tiga pangkalan militer di wilayah India dan Kashmir yang dikelola India. Adapun Pakistan mengklaim telah menembak jatuh 25 drone India.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Konflik India Pakistan tengah memasuki era drone baru, era di mana mata tak terlihat dan presisi tanpa awak dapat menentukan eskalasi atau sebaliknya,” kata Jahara Matisek, profesor di US Naval War College kepada BBC.

Militer Pakistan mengumumkan menembak jatuh 25 drone India di berbagai kota termasuk Karachi, Lahore, dan Rawalpindi. Drone itu, dilaporkan jenis Harop buatan Israel, dilaporkan dicegat menggunakan pencegahan teknis dan senjata.

Rudal dan bom berpemandu laser, drone, dan kendaraan udara nirawak (UAV) semakin penting dalam peperangan modern dan secara signifikan meningkatkan presisi dan efisiensi operasi militer. Drone dapat mengintai untuk serangan udara atau membantu pertempuran secara langsung.

“Drone adalah pengganda kekuatan dalam melemahkan pertahanan udara musuh tanpa mempertaruhkan pesawat yang berawak,” kata Prof Matisek yang dikutip infoINET dari BBC.

Ahli mengatakan armada drone India sebagian besar terdiri dari UAV pengintaian buatan Israel seperti IAI Searcher dan Heron, bersama Harpy dan Harop, drone yang berfungsi ganda sebagai rudal untuk pengintaian dan serangan presisi.

Kesepakatan senilai USD 4 miliar baru-baru ini oleh India untuk 31 drone canggih MQ-9B Predator dari Amerika Serikat menandai lompatan besar dalam kemampuan serangnya. India juga mengembangkan taktik serangan drone berkelompok, mengerahkan sejumlah besar UAV yang lebih kecil untuk membanjiri pertahanan udara, sehingga aset bernilai lebih tinggi dapat menembusnya.

Adapun armada drone Pakistan beragam, yang terdiri dari sistem dalam negeri dan impor. Ejaz Haider, analis pertahanan di Lahore mengatakan inventaris tersebut mencakup lebih dari seribu drone dari China, Turki, dan produsen dalam negeri.

Drone penting termasuk CH-4 Tiongkok, Bayraktar Akinci Turki, dan drone Burraq dan Shahpar milik Pakistan sendiri. Selain itu, Pakistan mengembangkan amunisi drone yang mampu berkeliaran, meningkatkan kemampuan serangannya.

Haider mengungkap Angkatan Udara Pakistan (PAF) aktif mengintegrasikan sistem drone ke dalam operasinya selama hampir satu dekade. Fokus utamanya adalah pengembangan drone loyal wingman, kendaraan udara tak berawak yang dirancang beroperasi dalam koordinasi dengan pesawat berawak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *