Mana yang duluan, ayam atau telur? Pertanyaan itu mungkin sudah usang. Tapi ada satu perdebatan lain yang tak kalah sengit dan sering bikin bingung: apakah tomat itu buah atau sayur?
Pertanyaan ini sering muncul di meja makan, di kelas Biologi, bahkan di forum-forum online. Ada yang ngotot tomat itu buah karena ada bijinya. Ada pula yang bersikeras tomat itu sayur karena lebih sering nongkrong bareng wortel dan bawang di masakan gurih, bukan bareng apel dan pisang di hidangan penutup.
Lantas, mana yang benar menurut sudut pandang sains? Mari kita bedah.
Dalam artikel Classification of fruits and vegetables yang ditulis Pennington JAT & Fisher RA dalam Jurnal of Food Composition and Analysis, disebutkan kalau ahli botani akan menggunakan klasifikasi botani yang didasarkan pada karakteristik fisiologis tanaman, seperti struktur, fungsi, dan organisasi tanaman.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dalam ilmu botani, buah didefinisikan sebagai bagian tanaman yang berkembang dari ovarium bunga dan mengandung biji. Tomat, yang scientifically dikenal sebagai Solanum lycopersicum, memenuhi kriteria ini.
Ia tumbuh dari bunga tanaman tomat, mengandung biji, dan berperan dalam reproduksi tanaman. Dengan definisi ini, tomat sekelompok dengan buah-buahan lain seperti apel, pisang, hingga stroberi.
Seorang ahli gizi, koki, atau bahkan nenek kamu, akan menggunakan sistem klasifikasi kuliner yang mendefinisikan buah-buahan dan sayuran dengan cara yang sedikit berbeda. Biasanya berdasarkan cara tanaman tersebut digunakan dan profil rasanya.
Secara kuliner, sayuran biasanya memiliki tekstur yang lebih keras, rasanya lebih hambar, dan sering kali memerlukan pemasakan dalam hidangan seperti semur, sup, atau tumis. Sedangkan, ‘buah’ memiliki tekstur yang lembut, cenderung manis atau asam, dan sering kali dinikmati mentah atau dalam hidangan penutup atau selai.
Tomat bisa berair, manis, dan bisa dinikmati mentah. Namun, kita juga mengolah tomat dalam hidangan gurih, itulah sebabnya kita biasanya menggolongkan tomat sebagai sayuran.
Jadi mengapa kita dapat mengklasifikasikan tomat dengan dua cara yang berbeda, padahal hal itu membingungkan kita semua? Definisi-definisi ini memiliki tujuan masing-masing.
Jadi, jika ada yang bertanya apakah tomat itu buah atau sayur, jawaban ilmiahnya adalah buah. Namun, sangat wajar jika dalam percakapan sehari-hari terkait masakan, orang merujuk tomat sebagai sayuran karena penggunaannya.
Siapa sangka perdebatan tomat itu buah atau sayur pernah menjadi isu hukum di Amerika Serikat. Pada 1893, dalam kasus Nix v. Hedden, Kasus ini diajukan oleh pedagang buah yang menentang pajak impor yang dikenakan pada tomat, dengan argumen bahwa tomat adalah buah sehingga tidak dikenakan pajak sayuran.
Namun, Mahkamah Agung AS memutuskan, untuk tujuan Undang-Undang Tarif saat itu, tomat dikategorikan sebagai sayuran berdasarkan penggunaan umumnya di masyarakat. Putusan ini hanya berlaku untuk tujuan pajak, bukan mengubah klasifikasi botani tomat.
Kesimpulannya, jangan pusing lagi! Nikmati saja tomat dalam salad atau saus pasta kamu.
Selain rasanya yang segar, tomat juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Tomat mengandung berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh. Dalam 100 gram tomat segar, kandungan gizinya meliputi:
Selain itu, tomat juga mengandung sejumlah kecil magnesium, fosfor, dan vitamin B kompleks. Saking banyaknya kandungan gizi, manfaat tomat pun bejibun, beberapa di antaranya:
Tak hanya Tomat, sejumlah buah kerap dianggap sebagai sayur. Aoa saja>
Secara Kuliner: Tomat Dianggap Sayur
Debat Hukum di Peradilan
Buah yang DIsangka Sayuran
Seorang ahli gizi, koki, atau bahkan nenek kamu, akan menggunakan sistem klasifikasi kuliner yang mendefinisikan buah-buahan dan sayuran dengan cara yang sedikit berbeda. Biasanya berdasarkan cara tanaman tersebut digunakan dan profil rasanya.
Secara kuliner, sayuran biasanya memiliki tekstur yang lebih keras, rasanya lebih hambar, dan sering kali memerlukan pemasakan dalam hidangan seperti semur, sup, atau tumis. Sedangkan, ‘buah’ memiliki tekstur yang lembut, cenderung manis atau asam, dan sering kali dinikmati mentah atau dalam hidangan penutup atau selai.
Tomat bisa berair, manis, dan bisa dinikmati mentah. Namun, kita juga mengolah tomat dalam hidangan gurih, itulah sebabnya kita biasanya menggolongkan tomat sebagai sayuran.
Jadi mengapa kita dapat mengklasifikasikan tomat dengan dua cara yang berbeda, padahal hal itu membingungkan kita semua? Definisi-definisi ini memiliki tujuan masing-masing.
Jadi, jika ada yang bertanya apakah tomat itu buah atau sayur, jawaban ilmiahnya adalah buah. Namun, sangat wajar jika dalam percakapan sehari-hari terkait masakan, orang merujuk tomat sebagai sayuran karena penggunaannya.
Secara Kuliner: Tomat Dianggap Sayur
Siapa sangka perdebatan tomat itu buah atau sayur pernah menjadi isu hukum di Amerika Serikat. Pada 1893, dalam kasus Nix v. Hedden, Kasus ini diajukan oleh pedagang buah yang menentang pajak impor yang dikenakan pada tomat, dengan argumen bahwa tomat adalah buah sehingga tidak dikenakan pajak sayuran.
Namun, Mahkamah Agung AS memutuskan, untuk tujuan Undang-Undang Tarif saat itu, tomat dikategorikan sebagai sayuran berdasarkan penggunaan umumnya di masyarakat. Putusan ini hanya berlaku untuk tujuan pajak, bukan mengubah klasifikasi botani tomat.
Kesimpulannya, jangan pusing lagi! Nikmati saja tomat dalam salad atau saus pasta kamu.
Selain rasanya yang segar, tomat juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Tomat mengandung berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh. Dalam 100 gram tomat segar, kandungan gizinya meliputi:
Selain itu, tomat juga mengandung sejumlah kecil magnesium, fosfor, dan vitamin B kompleks. Saking banyaknya kandungan gizi, manfaat tomat pun bejibun, beberapa di antaranya:
Debat Hukum di Peradilan
Tak hanya Tomat, sejumlah buah kerap dianggap sebagai sayur. Aoa saja>