Perang dagang yang terus memanas antara China dan Amerika Serikat merembet ke media sosial. Kementerian Luar Negeri China mengunggah video ke internet yang menyerukan masyarakat internasional untuk melawan dan jangan tunduk pada AS yang disebut pengganggu.
“Menunduk pada pengganggu itu seperti meminum racun untuk menghilangkan dahaga, itu hanya akan memperparah krisis,” kata Kemenlu China dalam videonya, yang dinarasikan dalam bahasa Inggris dan diberi terjemahan bahasa Mandarin.
“Sejarah telah membuktikan bahwa kompromi takkan menghasilkan belas kasihan, berlutut hanya akan mengundang lebih banyak intimidasi. China takkan berlutut,” tulis mereka yang dikutip infoINET dari CNN.
Video propaganda itu membahas sejarah yang disebut sebagai agresi ekonomi AS. Misalnya memaksa perusahaan seperti Toshiba dan Alstom untuk bubar, mengalami krisis keuangan, dan bangkrut, serta menyebabkan ekonomi Jepang mengalami pertumbuhan lemah selama beberapa dekade.
Sebaliknya, China menggambarkan negaranya sebagai surga perdagangan bebas tempat negara lain dapat berinvestasi dan bermitra dengan aman.
“China akan berdiri teguh, tidak peduli seberapa kencang angin bertiup. Seseorang harus melangkah maju dengan obor di tangan untuk menyingkirkan kabut dan menerangi jalan di depan,” sebut video itu.
China meminta setiap negara berdiri tegak dan menerobos tembok hegemoni AS. Video itu tak secara khusus menyebut tarif 145% yang diberlakukan pemerintahan Trump terhadap impor China atau tarif balasan 125% yang diberlakukan China terhadap barang Amerika.
Trump baru-baru ini memperkirakan tarif atas barang-barang China akan turun. Adapun Menteri Keuangan Scott Bessent baru-baru ini menyebut tarif yang sangat tinggi itu tidak berkelanjutan.
Namun Trump juga menandaskan China perlu mengajukan tawaran yang kuat. Dan meski ia mengatakan kedua negara terus berkomunikasi, China berulang kali membantah mereka sedang dalam negosiasi perdagangan.
China mendesak negara-negara lain bersikap tegas dan tidak memihak AS daripada China. China juga menyebut Amerika Serikat sebagai macan kertas. Disebutkan bahwa impor dan ekspor Amerika hanya seperlima dari perdagangan global dan AS tidak mewakili seluruh dunia.
“Ketika seluruh dunia bersatu dalam solidaritas, AS hanyalah sebuah kapal kecil yang terdampar. Jangan salah, AS akan terus plin-plan dan bermain keras,” kata Kemenlu China di video tersebut.