Para peneliti telah mengidentifikasi dua spesies buaya baru yang hidup di pulau-pulau terpencil di Karibia, dan keduanya terancam punah, menurut sebuah studi baru.
Reptil tersebut, yang sebelumnya dianggap sebagai buaya Amerika (Crocodylus acutus), secara terpisah menghuni Pulau Cozumel dan Atol Banco Chinchorro di lepas pantai Semenanjung Yucatán, Meksiko. Kedua populasi tersebut berjumlah sekitar 500 individu.
Para ilmuwan mengidentifikasi spesies yang belum diberi nama tersebut saat mempelajari genetika buaya di pesisir Pasifik Meksiko, Amerika Tengah, dan Karibia.
Tim tersebut menemukan perbedaan genetik yang mencolok antara populasi Cozumel dan Banco Chinchorro dengan spesies buaya Amerika lainnya, dan menyimpulkan bahwa buaya pulau tersebut merupakan spesies yang terpisah, menurut pernyataan yang dirilis oleh McGill University di Kanada.
“Hasil ini benar-benar tak terduga,” kata penulis utama studi José Avila-Cervantes, yang melakukan penelitian genetika selama studi pascasarjananya di McGill University, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (30/4/2025).
“Kami berasumsi Crocodylus acutus adalah spesies tunggal yang hidup dari Baja California hingga Venezuela dan di seluruh Karibia,” tambahnya.
Temuan para peneliti tersebut akan muncul dalam jurnal Molecular Phylogenetics and Evolution edisi Juni mendatang. Penelitian ini pertama kali diterbitkan online pada 28 Maret.
Buaya Amerika hidup di 18 negara, mulai dari ujung selatan Florida hingga Karibia dan Amerika Selatan bagian utara. Mereka hidup di sebagian wilayah yang sama dengan buaya Kuba (C. rhombifer) di Kuba dan buaya Morelet (C. moreletii) di Meksiko, Guatemala, dan Belize.
Para peneliti mempelajari variasi di ketiga spesies tersebut saat mereka mengidentifikasi dua spesies baru di Cozumel dan Banco Chinchorro. Pekerjaan mereka meliputi penangkapan dan pelepasan buaya untuk mengambil sampel darah dan jaringan untuk analisis DNA.
Tim tersebut juga menggunakan data genetik dari penelitian sebelumnya dan membandingkan perbedaan fisik antara buaya, menurut penelitian tersebut.
Perbedaan fisik utama antara berbagai spesies adalah tengkorak mereka bervariasi dalam panjang dan bentuk. Misalnya, buaya Banco Chinchorro memiliki moncong yang lebih panjang dan lebih lebar dibandingkan dengan buaya di Pulau Cozumel.
Penemuan dua spesies baru ini bisa jadi penting dari perspektif konservasi. Buaya di wilayah tersebut sudah terancam oleh berbagai aktivitas manusia, termasuk urbanisasi, polusi, dan pariwisata. Para peneliti menemukan bahwa populasi di Cozumel dan Banco Chinchorro tampak stabil, tetapi mereka rentan karena ukurannya yang kecil dan habitatnya yang terbatas.
“Sekarang setelah kita mengenali buaya-buaya ini sebagai spesies yang berbeda, sangat penting untuk melindungi habitat mereka,” kata Hans Larsson, profesor biologi di McGill University dan peneliti utama studi tersebut.
“Membatasi pembangunan lahan dan menerapkan strategi konservasi yang cermat di Cozumel dan Banco Chinchorro akan menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup mereka,” simpulnya.