Meta dan bosnya, Mark Zuckerberg, sedang menjalani persidangan serius dengan Federal Trade Comission (FTC) di Washington terkait dugaan monopoli. Jika kalah, bisa saja Meta diminta untuk menjual WhatsApp dan Instagram.
Meta dituding menyalahgunakan monopoli media sosial untuk membeli Instagram dan WhatsApp sebelum mengancam bisnis Meta. Gugatan ini mengklaim Zuck sangat menyadari aplikasi itu adalah ancaman di email internal.
Salah satunya email tahun 2012 menyebut popularitas Instagram amat menakutkan. “Kita mungkin perlu mempertimbangkan membayar banyak uang untuk ini,” tulis Zuck.
“Facebook secara sistematis melacak calon pesaing dan mengakuisisi perusahaan yang dianggapnya sebagai ancaman persaingan serius,” demikian tuduhan FTC.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Nah, Kevin Systrom selaku salah satu pendiri Instagram tampaknya memihak FTC. Dalam kesaksiannya, ia mengklaim Zuckerberg membuat Instagram kekurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk tumbuh. Systrom bersaksi Zuckerberg sempat tidak berinvestasi dalam pertumbuhan dan kesuksesan Instagram karena melihatnya sebagai ancaman, bahkan setelah diakusisi.
“Kami adalah tim yang tumbuh paling cepat. Kami menghasilkan pendapatan terbanyak dan dibandingkan dengan apa yang seharusnya kami dapat saat itu, saya merasa kami seharusnya menjadi jauh lebih besar,” sebut Systrom.
Dikutip infoINET dari The Street, Systrom merasa tindakan Zuckerberg terhadap Instagram sangat personal, karena berpotensi menyaingi perusahaan yang ia bangun.
“Sebagai pendiri Facebook, ia merasakan banyak emosi tentang mana yang lebih baik, maksudnya Instagram atau Facebook,” kata Systrom, menambahkan bahwa ia percaya emosi manusia memainkan peran kunci dalam keputusan Zuck.
Sebagai contoh Instagram tidak diberi sumber daya, Systrom membahas skandal Cambridge Analytica, di mana sebuah firma konsultan Inggris mengumpulkan data jutaan pengguna Facebook. Systrom mengklaim meski perusahaan itu menggandakan kontrol privasi, Instagram tidak menerima staf tambahan.
Meskipun Systrom mengakui Instagram tumbuh lebih cepat setelah dibeli Facebook, ia berpendapat platform tersebut tidak memerlukan infrastruktur Meta untuk meningkatkan skala operasinya dan memperluas layanan ke area seperti pesan pribadi.
Meta sendiri tentu kecewa dengan persidangan ini. “Lebih dari 10 tahun setelah FTC meninjau dan menyetujui akuisisi kami, tindakan Komisi dalam kasus ini mengirimkan pesan bahwa tidak ada kesepakatan yang benar-benar final. Regulator seharusnya mendukung inovasi Amerika, daripada berusaha memecah perusahaan Amerika yang hebat dan semakin menguntungkan China dalam masalah kritis seperti AI,” kata mereka.