Setelah sempat tertunda, satelit Kuiper milik Amazon, berhasil meluncur dari stasiun luar angkasa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 28 April 2025 waktu setempat. Kuiper akan menjadi penantang kuat Starlink kepunyaan Elon Musk.
Kuiper merupakan konstelasi satelit internet yang dioperasikan oleh Amazon, perusahaan yang dimodali oleh salah satu terkaya di dunia, yaitu Jeff Bezos.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Roket United Launch Alliance (ULA) Atlas V yang mengangkut 27 satelit Kuiper dinyatakan tidak ada kendala berarti saat menembus orbit rendah Bumi (low earth orbit/LEO). Dikutip dari Space, ini merupakan peluncuran pertama dari lebih dari 80 peluncuran yang direncanakan untuk membangun megakonstelasi Kuiper dengan beroperasi lebih dari 3.200 satelit ini nantinya.
Atlas V akan menyebarkan satelit Kuiper di atas 450 kilometer dari daratan Bumi. Setelah itu, wahana antariksa ini menempuh jalurnya sendiri menuju ketinggian operasionalnya 630 kilometer dari daratan Bumi.
“Sementara satelit menyelesaikan proses peningkatan orbit, kami akan melihat ke depan pada tujuah akhir misi kami: menyediakan konektivitas jaringan dari ujung ke ujung,” ujar perwakilan Amazon seperti dikutip dari Space, Rabu (30/4/2025).
“Ini melibatkan pengiriman data dari internet, melalui infrastruktur darat, hingga ke satelit, dan turun ke antena terminal pelanggan, lalu mengulangi perjalanan ke arah lain,” tambah pernyataan perusahaan.
Amazon menargetkan Kuiper dapat menyediakan akses internet ke pelanggan pada akhir tahun 2025 ini. Indonesia adalah salah satu target pasar mereka, di mana beberapa waktu lalu perwakilan perusahaan telah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam menghadirkan sinyal internet di pelosok Indonesia.
Jumlah satelit Kuiper masih kalah jauh dari total Starlink yang sudah mengoperasikan lebih dari 7.200 unit kepada pelanggannya di seluruh Indonesia. Bahkan, jumlah Starlink itu akan kian bertambah seiring masih ada jadwal peluncuran berikutnya. Akan tetapi, kehadiran Kuiper bisa menjadi tantangan bagi Starlink di masa mendatang.