Jaringan 5G bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan, seperti untuk layanan privat maupun publik. Lantas, apa yang menjadi perbedaan jaringan 5G privat dan publik?
“Nah, apa sih bedanya? Secara sederhana kalau publik artinya semua orang bisa mengakses ke jaringan yang sama. Kalau yang privat itu akan dibatasi sesuai dengan kepentingan enterprise,” ujar Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Lebih lanjut, Danny menyebutkan bahwa jaringan 5G privat cocok digunakan untuk sektor yang membutuhkan koneksi tanpa adanya interupsi dari luar.
Dengan kata lain, jaringan ini menyediakan layanan dapat menurunkan hambatan masuk bagi perusahaan dan industri dengan mengurangi biaya awal dan mengurangi beban konstruksi dan manajemen harian, sehingga organisasi dapat berfokus pada inisiatif bisnis inti.
“Contoh, mining company. Mereka ingin memastikan komunikasi antar fleet management dari truknya atau menggunakan truk trunking berbasis seluler itu nggak mau bocor coverage atau network-nya, makanya ada privat. Nah, besok akan dibuatkan simulasinya,” tutur Danny.
Sebagai informasi, Indosat akan menggelar Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, event yang membahas terkait Artificial Intelligence (AI), 5G, Internet of Things (IoT), dan otomatisasi dalam mendukung transformasi digital industri pertambangan di Indonesia.
“Selesai proses connectivity selesai, kita masuk ke zona yang namanya smart mining. Jadi, idenya adalah kita ingin memberikan pengalaman ke pelanggan mining bahwa kita bisa memberikan solusi yang kurang lebih relevan dengan kebutuhan,” paparnya.
Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen terus mengembangkan layanan 5G mengikuti kemajuan transformasi digital di dunia. Memberdayakan Indonesia di semua sektor bisnis menuju era industri 4.0 agar dapat berinovasi dan bekerja sama untuk bersaing.