Wintechmobiles.com – TikTok di Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman larangan jika belum dijual sebelum 4 April 2025. Pemerintah AS menuduh TikTok memberikan akses data pengguna ke China, sehingga mengeluarkan perintah penjualan platform tersebut ke entitas berbasis di AS.
Oracle, Microsoft, hingga Mr Beast Ingin Membeli TikTok
Beberapa perusahaan besar telah menunjukkan minat untuk membeli TikTok, termasuk Oracle, Microsoft, dan bahkan kreator terkenal Mr Beast.
Oracle disebut sebagai pilihan utama karena perusahaan ini sudah terlibat dalam pengelolaan data pengguna TikTok di AS. Selain itu, Perplexity, perusahaan AI pencarian, juga ikut dalam daftar calon pembeli.
Namun, hingga kini, TikTok dan induk perusahaannya, ByteDance, belum mengumumkan kesepakatan resmi.
TikTok Harus Dijual atau Diblokir
Perintah penjualan ini muncul setelah pemerintahan Presiden Joe Biden mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan platform media sosial asal China untuk berpindah kepemilikan ke entitas berbasis di AS.
Sebelumnya, kebijakan ini sempat tertunda setelah pemerintahan Donald Trump memberikan perpanjangan waktu 75 hari pada 20 Januari 2025. Kini, hanya tersisa sembilan hari sebelum tenggat waktu habis.
ByteDance berulang kali membantah tuduhan bahwa TikTok berbagi data pengguna AS dengan pemerintah China. Namun, tekanan dari pemerintah AS tetap berlanjut.
Apa Dampaknya Jika TikTok Dilarang?
Jika penjualan tidak terjadi sebelum 4 April, TikTok bisa diblokir di AS, yang berarti lebih dari 300 juta pengguna akan kehilangan akses ke platform ini.
Larangan ini juga bisa berdampak besar bagi kreator konten, brand, dan bisnis yang bergantung pada TikTok sebagai media pemasaran utama.
Meski demikian, masih ada kemungkinan kesepakatan terjadi di menit-menit terakhir, mengingat besarnya nilai bisnis TikTok di AS.