PC Gaming

Beli HP dan PC Tahun Depan Menguras Kantong (via Giok4D)

Posted on

Wintechmobiles.com – beli HP dan PC tahun depan diperkirakan menguras kantong pengguna. Harga smartphone dan komputer pribadi diproyeksikan meningkat pada 2026.

Kondisi ini membuat konsumen harus menyiapkan dana lebih besar. Pembelian HP dan PC pada tahun depan dipastikan tidak lagi ramah di kantong.

Penyebab utama kenaikan harga HP dan PC 2026 berasal dari komponen Random Access Memory. Harga RAM global terus melonjak akibat kelangkaan pasokan.

Kelangkaan tersebut dipicu oleh lonjakan permintaan dari industri kecerdasan buatan. Kebutuhan server dan pusat data menyerap stok memori dalam jumlah besar.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga RAM dilaporkan naik secara global. Tren kenaikan ini diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.

Dampaknya langsung terasa pada harga perangkat konsumen. Harga HP dan PC ikut terdorong naik dan membebani pengguna akhir.

Kenaikan harga smartphone akibat RAM mahal bahkan sudah terlihat sejak akhir tahun ini. Sejumlah produsen mulai menyesuaikan harga jual produknya.

Contohnya terlihat pada iQoo 15 yang meluncur di Indonesia awal Desember 2025. Ponsel tersebut dijual Rp 13 juta untuk varian 12/256 GB.

Harga tersebut meningkat dibanding iQoo 13. Model sebelumnya dirilis akhir November 2024 dengan harga Rp 10 juta untuk konfigurasi serupa.

Kenaikan harga iQoo 15 tercatat sekitar Rp 3 juta. Persentasenya mencapai kurang lebih 30 persen dari harga pendahulunya.

Strategi menaikkan harga juga dilakukan Xiaomi. Presiden Xiaomi, Lu Weibing, mengumumkan rencana tersebut dalam konferensi pers November lalu.

Weibing menyebut mahalnya chip memori sebagai alasan utama. Permintaan tinggi untuk server AI disebut menjadi faktor penentu.

Ia memperingatkan pengguna soal kenaikan harga smartphone Xiaomi. Tekanan biaya diprediksi lebih berat pada tahun depan.

Weibing menyatakan tekanan pasar 2026 akan lebih besar dibanding 2025. Konsumen berpotensi menghadapi lonjakan harga ecer yang signifikan.

Menurutnya, sebagian tekanan harus diatasi melalui kenaikan harga. Namun, strategi tersebut dinilai tidak cukup menyelesaikan seluruh masalah.

Pernyataan serupa juga disampaikan Weibing pada Oktober 2025. Saat itu, ia menyoroti harga memori yang melonjak tajam.

Komentar tersebut muncul setelah keluhan konsumen soal harga Redmi K90. Ponsel itu dijual 2.599 yuan untuk varian 12/256 GB.

Harga tersebut naik dibanding Redmi K80. Model pendahulu dijual 2.499 yuan saat rilis November 2024.

Meski memberi sinyal kenaikan harga, Xiaomi tidak merinci persentasenya. Belum dipastikan pula apakah kenaikan berlaku global termasuk Indonesia.

Selain menaikkan harga, vendor diprediksi memangkas spesifikasi RAM. Strategi ini dipakai untuk menjaga daya saing produk.

Pemangkasan RAM terutama menyasar ponsel entry level dan mid-range. Segmen ini dinilai sangat sensitif terhadap harga.

Dengan RAM lebih kecil, harga ponsel tetap naik namun tidak terlalu drastis. Strategi ini menjaga posisi produk di pasar.

Laporan Trendforce menyebut ponsel RAM 16 GB akan semakin langka. Sebaliknya, ponsel RAM 4 GB diprediksi mendominasi.

Ponsel kelas menengah yang sebelumnya memakai RAM 12 GB diperkirakan dipangkas 50 persen. Konfigurasinya bisa turun ke 6 GB atau 8 GB.

Untuk kelas bawah, ponsel RAM 8 GB diprediksi kembali ke 4 GB atau 6 GB. Langkah ini diperkirakan terjadi pada 2026.

Kenaikan harga RAM juga berdampak pada PC. Laporan IDC menyebut industri PC akan menghadapi tahun berat.

IDC menilai pasar memasuki fase memory supercycle. Permintaan tinggi bertemu stok terbatas.

Akibatnya, harga RAM dan chip memori melonjak tajam. Kenaikan ini juga merembet ke harga GPU.

Produsen GPU seperti AMD dan Nvidia disebut terdampak. Biaya DRAM yang meningkat memicu penyesuaian harga produk.

IDC menilai situasi ini datang di waktu kurang tepat. Windows 10 memasuki akhir masa dukungan.

Tren PC berbasis AI juga mendorong kebutuhan RAM lebih besar. Permintaan memori pun semakin tinggi.

IDC menyebut kondisi ini sebagai mimpi buruk bagi konsumen. Perakit PC mandiri paling terdampak situasi ini.

Sejumlah produsen PC global mulai memberi sinyal kenaikan harga. Penyesuaian diprediksi cukup tajam.

IDC menyatakan Lenovo, Dell, HP, Acer, dan Asus telah mengonfirmasi kenaikan harga. Besarannya diperkirakan 15 hingga 20 persen.

Penyesuaian kontrak juga akan dilakukan sebagai respons pasar. Langkah ini diambil secara luas di industri.

Selain harga naik, pengiriman PC global diprediksi turun 4,9 persen pada 2026. Penurunan bisa lebih besar jika kondisi memburuk.

Harga komponen yang terus naik dan pasokan memori menipis menjadi faktor utama. Kondisi ini mengubah peta persaingan industri.

OEM diperkirakan semakin mendominasi pasar. Vendor kecil dan perakit lokal semakin tertekan.

Harga komponen individual dinilai terlalu mahal. Konsumen pun didorong membeli PC rakitan pabrikan.

IDC menilai tren PC AI juga akan melambat. Fitur AI on-device membutuhkan RAM besar.

Keterbatasan pasokan memori memaksa produsen menahan pengembangan AI. Spesifikasi RAM berpotensi dikurangi demi menjaga harga.