Perbandingan Poco F8 Ultra vs Pro: Pilih Flagship yang Mana?

Posted on

Poco seri F8 hadir dalam dua varian flagship, Poco F8 Ultra dan Poco F8 Pro, yang sama-sama mengusung slogan UltraPower Ascended. Keduanya memakai chipset kelas atas Snapdragon 8 Elite, layar HyperRGB AMOLED 120 Hz, baterai besar, serta sistem audio yang dikembangkan bersama Bose.

Meski demikian, karakter keduanya cukup berbeda: F8 Ultra mengambil posisi sebagai flagship paling lengkap dengan layar lebih besar dan baterai jumbo, sementara F8 Pro mengedepankan desain lebih ringkas dan premium dengan bobot yang lebih ringan.

Jadi mending pilih mana? Berikut perbandingan Poco F8 Ultra vs Pro dari berbagai aspek spesifikasinya.

Secara desain, Poco F8 Ultra tampil dengan bahasa desain tegas dan bodi lebih besar untuk mengakomodasi layar 6,9 inch. Varian Denim Blue memakai material nano-tech generasi ketiga yang dirancang tahan kotoran dan goresan, sedangkan varian Black menggunakan glass fiber ringan dengan finishing matte yang terlihat halus. Keduanya memakai frame aluminium, bezel tipis, dan dilindungi Poco Shield Glass di sisi depan.

Sebaliknya, Poco F8 Pro menonjolkan kesan mewah melalui back cover kaca satu blok (one-piece milled glass) yang dipahat dari blok kaca 2 mm lalu diproses CNC hingga menyatu rapi dengan area kamera, menggabungkan efek frosted matte dan glossy. F8 Pro juga lebih ringkas dengan bodi 157,49 x 75,25 x 8,0 mm dan bobot hanya 199 gram, cocok bagi pengguna yang mencari flagship yang tetap nyaman dipakai satu tangan.

Dari sisi layar, keduanya sama-sama mengusung panel Poco HyperRGB AMOLED 120 Hz dengan kedalaman warna 12-bit, cakupan 100% DCI-P3, serta kecerahan puncak hingga 3.500 nits. Poco F8 Ultra menawarkan kanvas lebih besar 6,9 inci dengan resolusi 2.608 x 1.200 piksel dan touch sampling hingga 480 Hz, plus instant sampling 2.560 Hz untuk respons sentuhan cepat saat bermain game.

Poco F8 Pro menggunakan layar 6,59 inci beresolusi 2.510 x 1.156 piksel yang disebut sebagai “golden-ratio display”, karena ukuran dan radius sudutnya dirancang agar pas di telapak tangan. Keduanya dilengkapi DC dimming sepanjang hari dan dukungan kecerahan rendah 1 nit untuk penggunaan di malam hari.

Pengalaman audio di kedua perangkat sama-sama mendapat sentuhan Bose dan mendukung Dolby Atmos, Hi-Res Audio, serta Hi-Res Audio Wireless. Namun, F8 Ultra sedikit lebih maju dengan konfigurasi triple speaker 2,1 channel yang memadukan dua speaker 1115F simetris dengan satu subwoofer 1620 untuk bass yang lebih dalam dan soundstage lebih luas.

F8 Pro mengandalkan sistem dual speaker 1115F simetris yang tetap imersif, tetapi tanpa tambahan subwoofer terpisah. Di keduanya, pengguna bisa memilih profil suara Dynamic untuk bass penuh atau Balanced untuk vokal lebih bersih.

Sementara itu, Poco F8 Pro memakai Snapdragon 8 Elite Mobile Platform dengan fabrikasi 3 nm dan arsitektur CPU Oryon, yang menghasilkan skor AnTuTu sekitar 3,28 juta poin. Walaupun sedikit di bawah Ultra, performa F8 Pro tetap berada di kelas flagship dan sudah lebih dari cukup untuk gim berat, multitasking, maupun pemrosesan AI. Sistem pendingin LiquidCool di kedua ponsel menggunakan desain IceLoop berlapis untuk menjaga temperatur SoC tetap terkendali saat beban tinggi.

Dari sisi baterai, F8 Ultra jelas lebih unggul di kapasitas. Ponsel ini membawa baterai 6.500mAh, terbesar di lini Poco F, yang diklaim mampu memberikan lebih dari 10 jam bermain gim dan lebih dari 15 jam penggunaan umum dalam sekali isi daya. Pengisian cepat 100W HyperCharge didukung pula oleh 50W wireless HyperCharge dan reverse charging hingga 22,5W.

F8 Pro sedikit lebih kecil dengan baterai 6.210mAh, namun tetap menawarkan 100W HyperCharge dan reverse charging 22,5W. Keduanya memiliki fitur Smart Charging yang mengatur kecepatan pengisian dan suhu baterai secara dinamis. Bagi pengguna yang sering bermain gim atau menonton konten dalam waktu panjang, F8 Ultra menawarkan margin daya yang lebih lega, sedangkan F8 Pro terasa cukup irit untuk pemakaian seharian dengan bodi yang lebih tipis dan ringan.

Perbedaan paling mencolok juga terlihat di sektor kamera. Poco F8 Ultra mengandalkan kamera utama 50 MP dengan sensor Light Fusion 950 berukuran 1/1,31 inci yang lebih besar, didukung OIS dan konfigurasi lensa 1G+6P dengan multi-coating untuk mengurangi flare serta meningkatkan kontras. Kamera periskop 50 MP miliknya menghadirkan 5x optical zoom, 10x in-sensor zoom, dan hingga 20x UltraZoom berbasis pemrosesan komputasional AI, lengkap dengan kemampuan close-up 30 cm dan mode Super Moon khusus pemotretan bulan. Kamera ketiga adalah ultra-wide 50 MP.

Sebaliknya, Poco F8 Pro memakai sensor Light Fusion 800 50 MP 1/1,55 inci sebagai kamera utama dengan OIS, ditemani telefoto 50 MP 60 mm yang menawarkan 2,5x optical zoom dan 5x lossless in-sensor zoom, serta ultra-wide 8 MP. F8 Pro lebih diarahkan sebagai perangkat fotografi harian dan potret, sedangkan F8 Ultra menawarkan fleksibilitas jarak jauh dan kinerja low-light lebih agresif berkat sensor lebih besar dan periskop 5x.

Keduanya menjalankan Xiaomi HyperOS 3 dengan fitur Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, dan HyperAI, serta integrasi AI Agent – Gemini dari Google yang memungkinkan deep search, generasi gambar dan video, hingga Gemini Live. Poco F8 Ultra menambahkan kombinasi tuner jaringan Xiaomi Surge T1S dan T1+ dalam paket Xiaomi Astral Communication, yang menurut pengujian internal mampu meningkatkan performa jaringan seluler hingga 42%, Wi-Fi dan Bluetooth hingga 31%, serta GPS hingga 15%.

Poco F8 Pro juga didukung Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ yang fokus pada peningkatan sinyal Wi-Fi, Bluetooth, dan seluler, serta menghadirkan fitur Xiaomi Offline Communication untuk panggilan suara jarak pendek tanpa jaringan. Keduanya mendukung eSIM, NFC, serta konektivitas 5G SA/NSA dan Wi-Fi 7.

Secara garis besar, Poco F8 Ultra lebih cocok bagi pengguna yang menginginkan paket paling lengkap: layar besar untuk konsumsi konten dan gim, baterai sangat besar, kamera periskop jarak jauh, serta audio 2,1 channel dengan subwoofer.

Sementara itu, Poco F8 Pro menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang mengutamakan desain mewah, bobot lebih ringan, dan ukuran lebih kompak, tetapi tetap ingin performa flagship, kamera telefoto 60 mm untuk potret, dan fitur AI modern di HyperOS.

Tabel Perbandingan Spesifikasi

Desain

Layar

Audio

Performa

Baterai

Kamera

Fitur

Pilih Mana?





Sementara itu, Poco F8 Pro memakai Snapdragon 8 Elite Mobile Platform dengan fabrikasi 3 nm dan arsitektur CPU Oryon, yang menghasilkan skor AnTuTu sekitar 3,28 juta poin. Walaupun sedikit di bawah Ultra, performa F8 Pro tetap berada di kelas flagship dan sudah lebih dari cukup untuk gim berat, multitasking, maupun pemrosesan AI. Sistem pendingin LiquidCool di kedua ponsel menggunakan desain IceLoop berlapis untuk menjaga temperatur SoC tetap terkendali saat beban tinggi.

Dari sisi baterai, F8 Ultra jelas lebih unggul di kapasitas. Ponsel ini membawa baterai 6.500mAh, terbesar di lini Poco F, yang diklaim mampu memberikan lebih dari 10 jam bermain gim dan lebih dari 15 jam penggunaan umum dalam sekali isi daya. Pengisian cepat 100W HyperCharge didukung pula oleh 50W wireless HyperCharge dan reverse charging hingga 22,5W.

F8 Pro sedikit lebih kecil dengan baterai 6.210mAh, namun tetap menawarkan 100W HyperCharge dan reverse charging 22,5W. Keduanya memiliki fitur Smart Charging yang mengatur kecepatan pengisian dan suhu baterai secara dinamis. Bagi pengguna yang sering bermain gim atau menonton konten dalam waktu panjang, F8 Ultra menawarkan margin daya yang lebih lega, sedangkan F8 Pro terasa cukup irit untuk pemakaian seharian dengan bodi yang lebih tipis dan ringan.

Perbedaan paling mencolok juga terlihat di sektor kamera. Poco F8 Ultra mengandalkan kamera utama 50 MP dengan sensor Light Fusion 950 berukuran 1/1,31 inci yang lebih besar, didukung OIS dan konfigurasi lensa 1G+6P dengan multi-coating untuk mengurangi flare serta meningkatkan kontras. Kamera periskop 50 MP miliknya menghadirkan 5x optical zoom, 10x in-sensor zoom, dan hingga 20x UltraZoom berbasis pemrosesan komputasional AI, lengkap dengan kemampuan close-up 30 cm dan mode Super Moon khusus pemotretan bulan. Kamera ketiga adalah ultra-wide 50 MP.

Sebaliknya, Poco F8 Pro memakai sensor Light Fusion 800 50 MP 1/1,55 inci sebagai kamera utama dengan OIS, ditemani telefoto 50 MP 60 mm yang menawarkan 2,5x optical zoom dan 5x lossless in-sensor zoom, serta ultra-wide 8 MP. F8 Pro lebih diarahkan sebagai perangkat fotografi harian dan potret, sedangkan F8 Ultra menawarkan fleksibilitas jarak jauh dan kinerja low-light lebih agresif berkat sensor lebih besar dan periskop 5x.

Keduanya menjalankan Xiaomi HyperOS 3 dengan fitur Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, dan HyperAI, serta integrasi AI Agent – Gemini dari Google yang memungkinkan deep search, generasi gambar dan video, hingga Gemini Live. Poco F8 Ultra menambahkan kombinasi tuner jaringan Xiaomi Surge T1S dan T1+ dalam paket Xiaomi Astral Communication, yang menurut pengujian internal mampu meningkatkan performa jaringan seluler hingga 42%, Wi-Fi dan Bluetooth hingga 31%, serta GPS hingga 15%.

Poco F8 Pro juga didukung Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ yang fokus pada peningkatan sinyal Wi-Fi, Bluetooth, dan seluler, serta menghadirkan fitur Xiaomi Offline Communication untuk panggilan suara jarak pendek tanpa jaringan. Keduanya mendukung eSIM, NFC, serta konektivitas 5G SA/NSA dan Wi-Fi 7.

Secara garis besar, Poco F8 Ultra lebih cocok bagi pengguna yang menginginkan paket paling lengkap: layar besar untuk konsumsi konten dan gim, baterai sangat besar, kamera periskop jarak jauh, serta audio 2,1 channel dengan subwoofer.

Sementara itu, Poco F8 Pro menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang mengutamakan desain mewah, bobot lebih ringan, dan ukuran lebih kompak, tetapi tetap ingin performa flagship, kamera telefoto 60 mm untuk potret, dan fitur AI modern di HyperOS.

Performa

Baterai

Kamera

Fitur

Pilih Mana?