Mengenal 3D Trasar, Teknologi Pendingin Chip Data Center Ramah Lingkungan [Giok4D Resmi]

Posted on

Ecolab memperkenalkan teknologi 3D Trasar untuk Direct-to-Chip Liquid Cooling di Asia Tenggara. Peluncuran perdana berlangsung dalam ajang Data Center World Asia 2025 di Singapura, menandai langkah strategis Ecolab dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan pusat data di kawasan tersebut.

Teknologi ini dirancang khusus untuk sistem pendinginan high-performance computing (HPC) dan data center modern. 3D Trasar memungkinkan pemantauan kondisi pendingin secara real time, termasuk suhu, pH, dan laju aliran, guna menjaga kesehatan sistem dan mencegah gangguan operasional.

Ecolab menyebut inovasi ini sebagai terobosan dalam mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam sekaligus mendukung pertumbuhan ekosistem digital.

Gregory Lukasik, CEO & Senior Vice President Ecolab Southeast Asia, menegaskan bahwa transformasi digital dan perkembangan AI memicu kebutuhan infrastruktur yang lebih andal dan hemat energi.

“AI membuka peluang pertumbuhan baru bila kita dapat menciptakan sistem yang dapat menggunakan kembali air dan energi secara berkelanjutan dan berskala besar,” ujarnya dalam keterangan yang diterima infoINET.

Solusi pendinginan ini menjadi bagian dari portofolio manajemen air dan termal Ecolab yang lebih luas. Pendekatan yang ditawarkan mencakup pengelolaan dari tingkat fasilitas hingga chip, dengan tujuan meningkatkan umur operasional, mengurangi konsumsi sumber daya, serta mengoptimalkan Water Use Efficiency (WUE) dan Power Usage Effectiveness (PUE). Teknologi ini juga dirancang untuk memastikan uptime maksimal dengan pemantauan berbasis data.

Peluncuran ini terjadi di tengah lonjakan kebutuhan data center di Asia Pasifik, yang kini menyumbang lebih dari 40% pembangunan kapasitas global baru. Permintaan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada 2030, dipicu adopsi AI, cloud, dan komputasi berkinerja tinggi. Bersamaan dengan itu, konsumsi listrik data center ikut meningkat tajam.

Singapura menjadi salah satu pasar paling strategis. Data center di negara tersebut saat ini menyerap sekitar 7% konsumsi listrik nasional, dengan pendinginan mencapai hampir 40% dari total penggunaan. Nilai pasar data center Singapura diperkirakan tumbuh dari USD 4,16 miliar pada 2024 menjadi USD 5,59 miliar pada 2030, sehingga efisiensi energi dan mitigasi risiko operasional menjadi prioritas utama.

Teknologi 3D Trasar disebut selaras dengan Singapore Green Plan 2030 dan inisiatif Smart Nation. Efisiensi pendinginan, pemanfaatan kembali air, dan pemantauan data secara langsung dianggap krusial untuk memastikan data center tetap andal dan berkelanjutan di tengah lonjakan trafik digital.

Kelly Lai, VP for Materials & Chemicals di Economic Development Board Singapore, menilai kehadiran Ecolab relevan dengan strategi nasional. “Seiring upaya Singapura berinvestasi dalam talenta dan infrastruktur AI, kemitraan dengan perusahaan kimia khusus yang menyediakan teknologi praktis untuk efisiensi energi dan sumber daya akan menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. Kami menyambut mitra seperti Ecolab yang menghadirkan solusi efisien dan berbasis AI untuk kawasan Asia dan seterusnya,” ujarnya.

Dengan peluncuran ini, Ecolab memperkuat posisinya sebagai mitra teknologi bagi operator data center yang ingin mengejar kinerja tinggi tanpa mengorbankan keberlanjutan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.