Samsung kembali memperkuat pijakannya di pasar ponsel layar lipat lewat Galaxy Z Fold 7. Di generasi ketujuh ini, perubahan paling terasa ada pada desainnya yang kini jauh lebih tipis tanpa mengorbankan kenyamanan maupun durabilitas. Malah bisa dibilang, Z Fold 7 ini adalah puncak inovasi HP lipat yang sudah sangat matang.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Jika Fold 6 terasa sudah cukup ramping, Fold 7 berhasil membawa pengalaman yang lebih mendekati ponsel konvensional saat dilipat. Samsung memangkas ketebalan perangkat baik dalam posisi folded maupun unfolded. Engsel generasi baru yang lebih ringkas dan material bodi yang diperbarui memberi efek langsung pada ergonomi. Lipatan layar utama terlihat lebih bersih, dan saat dimasukkan ke kantong, perangkat tidak lagi memberi kesan bulky seperti generasi awal seri Fold.
Perubahan desain juga berpengaruh pada bobot. Galaxy Z Fold 7 terasa lebih ringan beberapa gram dibanding Fold 6, membuat penggunaan satu tangan tidak lagi terasa canggung. Peningkatan performa juga langsung terasa. Samsung membekali Fold 7 dengan chipset terbaru dan optimasi One UI yang lebih adaptif terhadap multitasking layar besar.
Perpindahan aplikasi, penggunaan mode Flex, dan drag-and-drop terasa lebih halus dibanding Fold 6. Kamera pun mendapat peningkatan pemrosesan gambar, meskipun konfigurasi sensornya tidak berubah drastis.
Samsung Galaxy Z Fold7 hadir dengan desain yang benar-benar memukau, menandai langkah besar dibandingkan pendahulunya. Dengan ketebalan hanya 8,9 mm saat dilipat dan 4,5 mm saat dibuka, perangkat ini terasa sangat ramping dan nyaman digenggam, bahkan dibandingkan dengan Galaxy S25 Ultra maupun iPhone 16 Pro Max. Bobotnya pun lebih ringan, menjadikannya foldable paling ringan dalam sejarah seri Galaxy Z Fold.
Samsung juga menghadirkan material baru: Corning Gorilla Glass Ceramic 2 di bagian depan, Victus 2 di belakang, dan frame Advanced Armour Aluminium yang tangguh. Foldable ini tetap mengantongi sertifikasi IP48, artinya tahan cipratan air dan debu.
Desain layar luar yang lebih lebar membuatnya terasa seperti smartphone biasa, meningkatkan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Lipatan layar (crease) masih terlihat, tetapi jauh lebih minim dibandingkan Z Fold6, memberikan pengalaman visual yang lebih mulus. Engsel ini juga terasa lebih kokoh dan rapat saat ditutup, meningkatkan daya tahan terhadap lipatan berulang
Secara keseluruhan, desain Z Fold7 terasa seperti lompatan besar menuju foldable yang lebih praktis dan stylish. Pilihan warna barunya – seperti Blue Shadow dan Silver Shadow – menambah kesan premium. Namun Blue Shadow yang kami gunakan begitu mencuri perhatian, sayang rasanya ditutupi casing nantinya.
Salah satu komponen krusial dalam ponsel lipat adalah engsel. Di Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7, Samsung menghadirkan Armor FlexHinge terbaru yang dirancang ulang agar lebih kuat, tipis, dan ringan. Engsel ini dilengkapi struktur rel penggerak baru untuk mengurangi lipatan (creasing) pada layar saat dilipat.
Tak hanya itu, distribusi tekanan kini lebih merata, sehingga daya tahan perangkat dalam jangka panjang meningkat. Ini memungkinkan pengguna untuk membuka dan menutup perangkat berkali-kali tanpa rasa khawatir.
Durabilitas layar menjadi perhatian utama, dan Samsung menjawabnya dengan penggunaan material premium seperti:
Galaxy Z Fold7 hadir dengan dua layar Dynamic AMOLED 2X yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna modern, baik untuk produktivitas maupun hiburan. Dalam pengujian awal, HP ini menampilkan warna yang kaya dan seimbang, terlihat jelas saat memutar klip trailer film seperti Fantastic Four: First Steps dan Superman.
Layar utama kini berukuran 8 inch dengan resolusi QXGA+ (2184 x 1968 piksel), 11% lebih besar dibandingkan layar 7,6 inch pada Z Fold6. Peningkatan ini membuatnya ideal untuk multitasking, seperti membuka beberapa aplikasi sekaligus, mengedit dokumen, atau menikmati konten multimedia dengan visual yang lebih lapang. Rasio aspek baru 20:18 juga memberikan pengalaman yang lebih nyaman untuk menonton video atau streaming.
Sementara itu, layar luar (cover screen) kini berukuran 6,5 inch dengan resolusi 2520 x 1089 piksel dan rasio aspek 21:9, naik dari 6,3 inci pada generasi sebelumnya. Perubahan ini membuat Z Fold7 terasa lebih mirip smartphone konvensional saat dilipat.
Menjadikannya lebih ergonomis untuk penggunaan sehari-hari seperti mengetik atau browsing. Selain itu terasa jauh lebih nyaman digenggam dibandingkan Z Fold6 yang terasa lebih sempit dan memanjang.
Kedua layar Z Fold7 didukung refresh rate adaptif 1-120Hz, menjamin animasi yang mulus dan efisiensi daya yang lebih baik. Salah satu keunggulan utama adalah tingkat kecerahan puncak yang mencapai 2.600 nits, menjadikannya salah satu layar paling terang di jajaran ponsel Samsung. Teknologi Vision Booster memastikan layar tetap jernih dan mudah dilihat, bahkan di bawah sinar Matahari langsung–sesuatu yang sangat kami rasakan saat menguji perangkat di luar ruangan.
Layar utama juga dilengkapi Ultra-Thin Glass (UTG) yang kini 50% lebih tebal, meningkatkan ketahanan terhadap goresan dan tekanan. Ditambah dengan lapisan pelat Titanium baru, layar ini terasa lebih kokoh meski perangkat secara keseluruhan lebih tipis dan ringan (hanya 215 gram).
Ditenagai oleh prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy, Z Fold7 dijanjikan peningkatan performa signifikan dibandingkan Fold6, dengan peningkatan 41% pada NPU, 38% pada CPU, dan 26% pada GPU.
Dalam pengujian, perangkat ini mampu menangani multitasking berat, seperti menjalankan tiga aplikasi sekaligus di layar utama, tanpa lag sedikit pun. Pengeditan video di aplikasi seperti CapCut juga berjalan mulus.
Sistem pendingin vapor chamber dengan Ultra High Thermal Density 2,5 kali lebih besar dari Fold6 memastikan suhu tetap stabil, bahkan saat penggunaan intens. Chipset ini juga mendukung pemrosesan AI di perangkat (on-device AI) dengan lancar, seperti penerjemahan bahasa secara real-time dan fitur Generative Edits untuk pengeditan foto dan video.
Berjalan di Android 16 dengan antarmuka One UI 8, Galaxy Z Fold7 menawarkan pengalaman perangkat lunak yang dioptimalkan untuk foldable. Fitur Galaxy AI seperti Now Bar, Now Brief, dan Gemini Live mempermudah akses informasi dan multitasking, seperti mencari restoran via kontrol suara atau mengedit konten secara real-time. Dukungan pembaruan OS dan keamanan hingga 7 tahun menjamin umur panjang perangkat.
Ini salah satu bintang utamanya: kamera utama 200 MP, seperti yang digunakan di Galaxy S25 Ultra. Hasil jepretannya tajam, detail, dan tetap ciamik dalam kondisi minim cahaya berkat dukungan ProVisual Engine.
Kamera ultra-wide 12 MP kini bisa autofokus untuk makro, dan kamera telefoto 10 MP (3x zoom) menghasilkan gambar tajam tanpa noise berlebihan. Kamera depan 10 MP juga punya sudut pandang lebih luas, cocok untuk group selfie atau video call.
Fitur Galaxy AI seperti Photo Assist memungkinkan editing pintar: menghapus objek, memperbaiki komposisi, hingga memperhalus wajah secara otomatis.
Dengan kapasitas baterai 4.400 mAh, Z Fold7 mempertahankan ukuran yang sama dengan Fold6 meskipun desainnya lebih tipis. Samsung mengklaim baterai ini mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal dan mendukung pemutaran video hingga 24 jam, satu jam lebih lama dari Fold6, berkat optimalisasi perangkat lunak dan prosesor yang efisien.
Kecepatan pengisian daya tetap 25W untuk pengisian cepat dan mendukung Fast Wireless Charging 2.0.
Samsung Galaxy Z Fold7 adalah lompatan besar dalam kategori foldable, dengan desain ultra tipis, layar lebih besar, performa kuat, kamera 200 MP yang mengesankan, dan baterai yang cukup memadai.
Galaxy Z Fold 7 menunjukkan kalau Samsung tidak lagi sekadar bereksperimen dengan form factor layar lipat. Desain yang kini lebih tipis, engsel lebih rapat, dan bobot yang makin ringan membuatnya terasa seperti evolusi yang alami dari ponsel flagship biasa. Dibanding Fold 6, peningkatan yang ditawarkan bukan hanya kosmetik–ada penyempurnaan nyata di sisi ergonomi, multitasking, dan pengalaman layar utama.
Ketiadaan dukungan S Pen memang menjadi catatan tersendiri, terutama untuk pengguna yang terbiasa memanfaatkan stylus di seri sebelumnya. Namun keputusan ini sejalan dengan fokus Samsung pada bodi yang lebih ramping dan struktur layar yang diperkuat. Dalam praktiknya, Fold 7 masih tetap unggul dalam multitasking, fleksibilitas tampilan, dan penyempurnaan software yang sulit ditandingi kompetitor.
Di lanskap ponsel lipat yang semakin ramai, Galaxy Z Fold 7 tampil sebagai perangkat yang paling matang dari sisi ekosistem, kenyamanan pakai, dan konsistensi pengalaman. Walau bukan perangkat yang ditujukan untuk semua orang, Fold 7 memperlihatkan arah evolusi yang jelas: layar lipat bukan lagi gimmick, tapi bentuk baru smartphone yang semakin siap menggantikan format konvensional.