Review Vivo X200 Ultra: Awal Baru Era Fotografi Mobile

Posted on

Vivo kembali mengguncang pasar flagship dengan meluncurkan Vivo X200 Ultra, sebuah smartphone premium yang membawa pengalaman fotografi mobile ke level dan era baru. Gebrakan terbaru dari Vivo ini sukses menyita perhatian para pegiat gadget dan fotografi hingga ke kancah internasional.

Vivo X200 Ultra hadir sebagai varian tertinggi dari Vivo X200 Series yang sejak awal menonjolkan keunggulan pada sisi kamera. Pada seri Ultra ini, Vivo semakin mematangkan racikan hardware dan software untuk menunjang kualitas pencitraan yang dihasilkan pada smartphone terbarunya ini.

Apalagi, kolaborasinya dengan ZEISS kali ini tidak hanya pada level pemrosesan gambar dan konfigurasi kamera, namun juga diwujudkan dalam sebuah lensa tambahan yang termasuk dalam paket photography kit.

Penasaran fitur apa saja dan bagaimana pengalaman penggunaan, khususnya memotret menggunakan Vivo X200 Ultra? Simak ulasan singkatnya berikut ini:

Vivo X200 Ultra hadir dengan desain yang mengesankan baik untuk dipandang mata maupun saat berada dalam genggaman. Smartphone ini memadukan material kaca yang halus pada bagian belakang, dengan bingkai berbahan metal. Untuk sebuah perangkat flagship, Vivo X200 Ultra sukses menghadirkan feel premium dalam genggaman.

Smartphone ini menghadirkan tiga pilihan warna, yaitu silver, merah, dan hitam. Khusus varian silver, Vivo berhasil membuatnya tampil elegan dengan efek tekstur garis, namun tetap halus saat disentuh. Ini berkat aplikasi lapisan kaca berkualitas tinggi pada bagian belakangnya.

Vivo X200 Ultra juga sukses menarik perhatian dengan bump kamera yang lebih tebal jika dibandingkan dengan seri Pro dan smartphone flagship lainnya. Bump kamera tebal ini menjadi sebuah pernyataan bahwa perangkat ini superior dalam hal kamera, walau mungkin bukan favorit semua orang.

Bump kamera besar turut mengindikasikan Vivo X200 Ultra memiliki berat yang lebih dibandingkan dengan handphone flagship lainnya, yaitu 229g untuk varian silver dan 232g untuk varian merah dan hitam. Namun begitu, Vivo berhasil membagi beratnya ini secara merata, dan dengan desain cergonomis membuat tangan tidak mudah pegal menggenggamnya walau dalam jangka waktu yang lama.

Layaknya iPhone 16 series, Vivo X200 Ultra menghadirkan tombol camera control sebagai pintasan yang memudahkan saat ingin mengakses kamera dengan cepat, maupun untuk mengatur tingkat exposure dan focal length. Sentuhan kecil yang memberikan sensasi foto menggunakan kamera profesional.

Vivo X200 Ultra mengusung layar 8T LTPO AMOLED dengan refresh rate adaptif hingga 120 Hz dan kecerahan maksimal hingga 4500 nits. HP ini juga hadir dengan layar yang lebih besar dibandingkan dengan versi Pro, berukuran 6,82 inch dengan resolusi lebih tinggi 3168×1440 (QHD+).

Dalam memenuhi kebutuhan harian, Vivo X200 Ultra memberikan pengalaman visual yang imersif dan menyenangkan, baik untuk menonton video, scrolling di media sosial, bahkan saat bermain game. Hal ini dimungkinkan, salah satunya berkat dukungan Dolby Vision dan HDR Vivid yang membuat warna pada berbagai konten yang ditayangkan semakin menonjol.

Impresif, mungkin adalah satu kata yang paling pas untuk mendeskripsikan bagaimana Vivo merancang kemampuan fotografi dan kualitas hasil foto pada smartphone ini. Bukan hanya tentang konfigurasi kamera dan kemampuan pemrosesan gambar yang sangat baik, namun bagaimana Vivo melangkah lebih jauh melalui kolaborasinya bersama ZEISS, termasuk dengan menghadirkan ZEISS 2.35x Telephoto Converter yang termasuk dalam photography kit.

Pertama, mari mulai dengan konfigurasi kamera pada smartphone ini. Vivo X200 Ultra menghadirkan konfigurasi yang superior dengan tiga buah kamera di bagian belakang.

Kamera utama pada Vivo X200 Ultra, yang juga menghadirkan salah satu perubahan menarik, adalah dengan digunakannya sensor Sony LYT-818 50MP (f/1.69) berukuran 1/1.28″, yang secara default menangkap gambar pada focal length 35mm.

Focal length 35mm pada dasarnya merupakan jarak ideal untuk kegiatan street photography. Bagi penggunaan sehari-hari, jarak 35mm menawarkan kemudahan karena memberikan sudut pandang yang lebih natural — mirip dengan apa yang dilihat oleh mata. Hal ini memudahkan kita dalam hal proses framing dan mengatur komposisi foto.

Bagi yang terbiasa dengan 23-24mm tidak perlu khawatir. Opsi ini tetap tersedia, di mana Vivo X200 Ultra akan melakukan crop pada lensa ultra-wide 14mm menjadi setara dengan 28mm. Walaupun kualitas gambar yang dihasilkan akan sedikit menurun karena adanya pemotongan digital, namun hasil foto yang dihasilkan tetap cukup baik dan terjaga.

Hal ini dimungkinkan karena kamera ultra-wide pada Vivo X200 Ultra menggunakan sensor yang sama dengan kamera utama, yakni Sony LYT-818 50MP dengan bukaan f/2.0. Penggunaan sensor ini turut menjadikan Vivo X200 Ultra sebagai smartphone dengan kualitas foto ultra-wide terbaik saat ini.

Bila umumnya Anda seringkali menghindari mengambil foto menggunakan kamera ultra-wide karena hasilnya yang sering blur dan tidak sesuai harapan, Vivo X200 Ultra menawarkan pengalaman yang berbeda. Walaupun tidak sempurna pada berbagai skenario tertentu, secara umum kualitas foto ultra-wide pada perangkat ini dapat diandalkan. Tajam dan mampu menghasilkan akurasi warna yang baik.

Dalam hal perekaman video, Vivo X200 Ultra juga menunjukkan komitmen Vivo untuk tidak hanya menghadirkan perangkat yang unggul dalam fotografi, namun juga videografi profesional. Vivo X200 Ultra mampu merekam hingga 8K 30fps untuk yang membutuhkan resolusi tinggi dan 4K hingga 120fps, memberikan fleksibilitas yang baik khususnya untuk kreator konten maupun videografer mobile.

Vivo X200 Ultra juga mendukung perekaman 4K 60fps 10-bit Log yang memungkinkan hasil video lebih tajam, smooth, dan mampu memberikan fleksibilitas dalam hal gradasi warna yang lebih luas dan dinamis saat pengeditan. Sebuah fitur yang umumnya ditemukan pada kamera profesional.

Keseriusan Vivo dalam hal fotografi dan videografi juga turut diwujudkan dengan konfigurasi dual chip VS1 untuk pra-pemrosesan dan V3+ untuk pasca-pemrosesan yang masing-masing memberikan dampak signifikan terhadap fleksibilitas dan kualitas gambar yang mampu dihasilkan oleh smartphone ini.

Pada kamera ketiga, Vivo menyematkan kamera telefoto periskop 200MP dengan sensor Samsung HP9 dan lensa ZEISS APO (Apochromatic). Kombinasi ini berhasil menghasilkan pembesaran optikal yang tajam, jernih, dan menghasilkan warna yang akurat hingga 3,7 kali (setara dengan 85mm).

Kamera depan pada Vivo X200 Ultra tidak lupa mendapatkan peningkatan fitur. Beresolusi 50MP, kamera ini mendukung autofocus dan mampu melakukan perekaman video hingga 4K 60fps. Dapat diandalkan untuk kebutuhan selfie harian, video call, hingga livestreaming maupun vlog, walau dalam skenario low-light, hasil foto mungkin tidak terlalu sesuai dengan harapan.

Walau bukan brand pertama yang menghadirkan photography kit untuk smartphone, kehadiran lensa tambahan ZEISS 2.35x Telephoto Converter yang termasuk dalam photography kit ini ibarat sebuah ekstra shot espresso dalam secangkir kopi, memberikan dorongan rasa yang memperkaya keseluruhan pengalaman memotret.

Inovasi hasil kolaborasi dengan ZEISS ini tidak hanya menghadirkan fleksibilitas dalam hal pengambilan gambar jarak jauh, namun juga secara signifikan meningkatkan pengalaman fotografi menggunakan smartphone ke level yang baru, yang lebih baik.

Kualitas optik yang ditawarkan Vivo X200 Ultra dengan kehadiran ZEISS 2.35x Telephoto Converter memberikan hasil yang semakin bersaing dengan kamera profesional, baik dalam hal ketajaman, kedalaman detail, hingga akurasi warna.

Diperlukan case khusus untuk dapat memasangkan ZEISS 2.35x Telephoto Converter dengan sempurna pada Vivo X200 Ultra, yang juga terdapat dalam paket photography kit ini. Pada case khusus ini terdapat mounting dengan sistem penguncian mekanis layaknya kamera sungguhan, sehingga memberikan rasa yang lebih kokoh saat dipasang. Walaupun material plastik, case ini terbilang solid dan memiliki desain yang elegan.

Pada photography kit juga turut dihadirkan camera grip, yang ketika dipasangkan dengan Vivo X200 Ultra, membuat seolah smartphone ini bertransformasi menjadi sebuah kamera mirrorless. Pada camera grip ini terdapat tombol shutter fisik, dial manual untuk pengaturan zoom dan exposure, serta tombol untuk memulai perekaman video, dan tidak lupa dilengkapi dengan baterai berkapasitas 2.300 mAh.

Pengoperasiannya juga dibuat layaknya kamera profesional, yang mengakomodir fitur tekan penuh untuk pengambilan foto, dan tekan setengah untuk pengaturan fokus. Kehadiran photography kit pada Vivo X200 Ultra ini pada dasarnya membawa sebuah pengalaman baru yang menyenangkan untuk dunia mobile photography.

Vivo X200 Ultra ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite dengan fabrikasi 3nm yang dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 16GB dan memori penyimpanan UFS 4.1 berkapasitas besar hingga 1TB. Konfigurasi ini tentu tidak lagi asing untuk smartphone high-end, yang secara tidak langsung memberikan gambaran bagaimana andalnya smartphone ini untuk melibas berbagai kegiatan harian.

Pada pengetesan yang dilakukan, smartphone ini mencatatkan skor Antutu lebih dari 2,8 juta. Sementara uji Geekbench 6 berhasil menyentuh 2953 single-core dan 9157 multi-core.

Berbagai kegiatan berat seperti bermain game, multitasking, hingga render video berukuran besar dapat dilakukan dengan mudah, layaknya smartphone flagship high-end pada umumnya. Sedangkan daya dan software menjadi faktor yang membuat smartphone ini berbeda dibanding dengan kompetitornya.

Vivo X200 Ultra mengusung baterai berukuran besar 6000 mAh dalam bodi yang tergolong tipis yakni 8,69mm. Dalam penggunaan berat, smartphone ini mampu mencatat screen-on time hingga 8-9 jam. Sedangkan untuk penggunaan umum harian, Vivo X200 Ultra mampu bertahan seharian lebih dalam satu kali pengisian daya.

Dalam hal pengisian daya, Vivo X200 Ultra mendukung pengisian daya 90W (dengan kabel) dan 40W (tanpa kabel/wireless), dan juga telah mendukung teknologi reverse charging.

Kombinasi baterai berkapasitas besar dan pengisian daya yang cepat pada smartphone ini menjadi perpaduan yang menyenangkan, khususnya saat smartphone ini diajak untuk melakukan kegiatan fotografi yang intens.

Beralih ke software, mengingat Vivo X200 Ultra hanya diluncurkan secara resmi di Cina, smartphone ini mengadopsi OriginOS 5 yang dibangun di atas basis Android 15. Bagi pengguna smartphone Vivo pada umumnya, sistem operasi ini mungkin akan sedikit berbeda dari Funtouch OS yang diaplikasikan pada smartphone Vivo yang meluncur resmi secara global.

Namun begitu, OriginOS 5 menawarkan pengalaman pengoperasian yang lancar dan responsif melalui pengaturan widget yang lebih dinamis, kemampuan multitasking yang lancar, serta visual yang lebih eksploratif.

Dalam hal ketahanan, Vivo X200 Ultra dilengkapi dengan sertifikasi IP68 dan IP69 sehingga membuat smartphone ini tahan terhadap debu maupun air, mulai dari cipratan, tekanan tinggi, hingga terendam di dalam air. Layar pada Vivo X200 Ultra juga telah didukung dengan Armor Protection yang memberikan perlindungan ekstra terhadap gesekan maupun benturan.

Sebagai seri paling tinggi, pengalaman mendengarkan audio pada Vivo X200 Ultra juga cukup baik dengan dukungan aptX Lossless and LDAC, melengkapi pengalaman keseluruhan yang memuaskan terhadap smartphone ini.

Vivo X200 Ultra bukan sekadar smartphone, melainkan sebuah pernyataan dari Vivo tentang masa depan fotografi mobile. Dengan perpaduan desain premium, layar imersif, performa tangguh, daya tahan baterai superior, dan terutama, kemampuan kamera yang revolusioner berkat kolaborasi dengan ZEISS dan photography kit inovatifnya, smartphone ini benar-benar membawa pengalaman memotret dengan smartphone ke level yang belum pernah ada sebelumnya.

Meski bump kamera yang besar dan bobot yang sedikit lebih berat mungkin menjadi pertimbangan bagi sebagian orang, namun semua itu terbayar lunas dengan kualitas foto dan video yang dihasilkan. Vivo X200 Ultra adalah pilihan tepat bagi kamu yang mencari pengalaman fotografi mobile terbaik, nyaris setara dengan kamera profesional.

Apakah kamu siap menyambut era baru fotografi mobile bersama Vivo X200 Ultra?

*) Kelvin Christiandy Sutiono adalah seorang gadget enthusiast yang pernah berkarier di industri smartphone Tanah Air, dikenal karena ketertarikannya pada inovasi teknologi dan perkembangan perangkat mobile.

Kamera

Photography Kit

Performa















Impresif, mungkin adalah satu kata yang paling pas untuk mendeskripsikan bagaimana Vivo merancang kemampuan fotografi dan kualitas hasil foto pada smartphone ini. Bukan hanya tentang konfigurasi kamera dan kemampuan pemrosesan gambar yang sangat baik, namun bagaimana Vivo melangkah lebih jauh melalui kolaborasinya bersama ZEISS, termasuk dengan menghadirkan ZEISS 2.35x Telephoto Converter yang termasuk dalam photography kit.

Pertama, mari mulai dengan konfigurasi kamera pada smartphone ini. Vivo X200 Ultra menghadirkan konfigurasi yang superior dengan tiga buah kamera di bagian belakang.

Kamera utama pada Vivo X200 Ultra, yang juga menghadirkan salah satu perubahan menarik, adalah dengan digunakannya sensor Sony LYT-818 50MP (f/1.69) berukuran 1/1.28″, yang secara default menangkap gambar pada focal length 35mm.

Focal length 35mm pada dasarnya merupakan jarak ideal untuk kegiatan street photography. Bagi penggunaan sehari-hari, jarak 35mm menawarkan kemudahan karena memberikan sudut pandang yang lebih natural — mirip dengan apa yang dilihat oleh mata. Hal ini memudahkan kita dalam hal proses framing dan mengatur komposisi foto.

Bagi yang terbiasa dengan 23-24mm tidak perlu khawatir. Opsi ini tetap tersedia, di mana Vivo X200 Ultra akan melakukan crop pada lensa ultra-wide 14mm menjadi setara dengan 28mm. Walaupun kualitas gambar yang dihasilkan akan sedikit menurun karena adanya pemotongan digital, namun hasil foto yang dihasilkan tetap cukup baik dan terjaga.

Hal ini dimungkinkan karena kamera ultra-wide pada Vivo X200 Ultra menggunakan sensor yang sama dengan kamera utama, yakni Sony LYT-818 50MP dengan bukaan f/2.0. Penggunaan sensor ini turut menjadikan Vivo X200 Ultra sebagai smartphone dengan kualitas foto ultra-wide terbaik saat ini.

Bila umumnya Anda seringkali menghindari mengambil foto menggunakan kamera ultra-wide karena hasilnya yang sering blur dan tidak sesuai harapan, Vivo X200 Ultra menawarkan pengalaman yang berbeda. Walaupun tidak sempurna pada berbagai skenario tertentu, secara umum kualitas foto ultra-wide pada perangkat ini dapat diandalkan. Tajam dan mampu menghasilkan akurasi warna yang baik.

Dalam hal perekaman video, Vivo X200 Ultra juga menunjukkan komitmen Vivo untuk tidak hanya menghadirkan perangkat yang unggul dalam fotografi, namun juga videografi profesional. Vivo X200 Ultra mampu merekam hingga 8K 30fps untuk yang membutuhkan resolusi tinggi dan 4K hingga 120fps, memberikan fleksibilitas yang baik khususnya untuk kreator konten maupun videografer mobile.

Vivo X200 Ultra juga mendukung perekaman 4K 60fps 10-bit Log yang memungkinkan hasil video lebih tajam, smooth, dan mampu memberikan fleksibilitas dalam hal gradasi warna yang lebih luas dan dinamis saat pengeditan. Sebuah fitur yang umumnya ditemukan pada kamera profesional.

Keseriusan Vivo dalam hal fotografi dan videografi juga turut diwujudkan dengan konfigurasi dual chip VS1 untuk pra-pemrosesan dan V3+ untuk pasca-pemrosesan yang masing-masing memberikan dampak signifikan terhadap fleksibilitas dan kualitas gambar yang mampu dihasilkan oleh smartphone ini.

Pada kamera ketiga, Vivo menyematkan kamera telefoto periskop 200MP dengan sensor Samsung HP9 dan lensa ZEISS APO (Apochromatic). Kombinasi ini berhasil menghasilkan pembesaran optikal yang tajam, jernih, dan menghasilkan warna yang akurat hingga 3,7 kali (setara dengan 85mm).

Kamera depan pada Vivo X200 Ultra tidak lupa mendapatkan peningkatan fitur. Beresolusi 50MP, kamera ini mendukung autofocus dan mampu melakukan perekaman video hingga 4K 60fps. Dapat diandalkan untuk kebutuhan selfie harian, video call, hingga livestreaming maupun vlog, walau dalam skenario low-light, hasil foto mungkin tidak terlalu sesuai dengan harapan.

Kamera




Walau bukan brand pertama yang menghadirkan photography kit untuk smartphone, kehadiran lensa tambahan ZEISS 2.35x Telephoto Converter yang termasuk dalam photography kit ini ibarat sebuah ekstra shot espresso dalam secangkir kopi, memberikan dorongan rasa yang memperkaya keseluruhan pengalaman memotret.

Inovasi hasil kolaborasi dengan ZEISS ini tidak hanya menghadirkan fleksibilitas dalam hal pengambilan gambar jarak jauh, namun juga secara signifikan meningkatkan pengalaman fotografi menggunakan smartphone ke level yang baru, yang lebih baik.

Kualitas optik yang ditawarkan Vivo X200 Ultra dengan kehadiran ZEISS 2.35x Telephoto Converter memberikan hasil yang semakin bersaing dengan kamera profesional, baik dalam hal ketajaman, kedalaman detail, hingga akurasi warna.

Diperlukan case khusus untuk dapat memasangkan ZEISS 2.35x Telephoto Converter dengan sempurna pada Vivo X200 Ultra, yang juga terdapat dalam paket photography kit ini. Pada case khusus ini terdapat mounting dengan sistem penguncian mekanis layaknya kamera sungguhan, sehingga memberikan rasa yang lebih kokoh saat dipasang. Walaupun material plastik, case ini terbilang solid dan memiliki desain yang elegan.

Pada photography kit juga turut dihadirkan camera grip, yang ketika dipasangkan dengan Vivo X200 Ultra, membuat seolah smartphone ini bertransformasi menjadi sebuah kamera mirrorless. Pada camera grip ini terdapat tombol shutter fisik, dial manual untuk pengaturan zoom dan exposure, serta tombol untuk memulai perekaman video, dan tidak lupa dilengkapi dengan baterai berkapasitas 2.300 mAh.

Pengoperasiannya juga dibuat layaknya kamera profesional, yang mengakomodir fitur tekan penuh untuk pengambilan foto, dan tekan setengah untuk pengaturan fokus. Kehadiran photography kit pada Vivo X200 Ultra ini pada dasarnya membawa sebuah pengalaman baru yang menyenangkan untuk dunia mobile photography.

Photography Kit





Vivo X200 Ultra ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite dengan fabrikasi 3nm yang dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 16GB dan memori penyimpanan UFS 4.1 berkapasitas besar hingga 1TB. Konfigurasi ini tentu tidak lagi asing untuk smartphone high-end, yang secara tidak langsung memberikan gambaran bagaimana andalnya smartphone ini untuk melibas berbagai kegiatan harian.

Pada pengetesan yang dilakukan, smartphone ini mencatatkan skor Antutu lebih dari 2,8 juta. Sementara uji Geekbench 6 berhasil menyentuh 2953 single-core dan 9157 multi-core.

Berbagai kegiatan berat seperti bermain game, multitasking, hingga render video berukuran besar dapat dilakukan dengan mudah, layaknya smartphone flagship high-end pada umumnya. Sedangkan daya dan software menjadi faktor yang membuat smartphone ini berbeda dibanding dengan kompetitornya.

Vivo X200 Ultra mengusung baterai berukuran besar 6000 mAh dalam bodi yang tergolong tipis yakni 8,69mm. Dalam penggunaan berat, smartphone ini mampu mencatat screen-on time hingga 8-9 jam. Sedangkan untuk penggunaan umum harian, Vivo X200 Ultra mampu bertahan seharian lebih dalam satu kali pengisian daya.

Dalam hal pengisian daya, Vivo X200 Ultra mendukung pengisian daya 90W (dengan kabel) dan 40W (tanpa kabel/wireless), dan juga telah mendukung teknologi reverse charging.

Kombinasi baterai berkapasitas besar dan pengisian daya yang cepat pada smartphone ini menjadi perpaduan yang menyenangkan, khususnya saat smartphone ini diajak untuk melakukan kegiatan fotografi yang intens.

Beralih ke software, mengingat Vivo X200 Ultra hanya diluncurkan secara resmi di Cina, smartphone ini mengadopsi OriginOS 5 yang dibangun di atas basis Android 15. Bagi pengguna smartphone Vivo pada umumnya, sistem operasi ini mungkin akan sedikit berbeda dari Funtouch OS yang diaplikasikan pada smartphone Vivo yang meluncur resmi secara global.

Namun begitu, OriginOS 5 menawarkan pengalaman pengoperasian yang lancar dan responsif melalui pengaturan widget yang lebih dinamis, kemampuan multitasking yang lancar, serta visual yang lebih eksploratif.

Dalam hal ketahanan, Vivo X200 Ultra dilengkapi dengan sertifikasi IP68 dan IP69 sehingga membuat smartphone ini tahan terhadap debu maupun air, mulai dari cipratan, tekanan tinggi, hingga terendam di dalam air. Layar pada Vivo X200 Ultra juga telah didukung dengan Armor Protection yang memberikan perlindungan ekstra terhadap gesekan maupun benturan.

Sebagai seri paling tinggi, pengalaman mendengarkan audio pada Vivo X200 Ultra juga cukup baik dengan dukungan aptX Lossless and LDAC, melengkapi pengalaman keseluruhan yang memuaskan terhadap smartphone ini.

Vivo X200 Ultra bukan sekadar smartphone, melainkan sebuah pernyataan dari Vivo tentang masa depan fotografi mobile. Dengan perpaduan desain premium, layar imersif, performa tangguh, daya tahan baterai superior, dan terutama, kemampuan kamera yang revolusioner berkat kolaborasi dengan ZEISS dan photography kit inovatifnya, smartphone ini benar-benar membawa pengalaman memotret dengan smartphone ke level yang belum pernah ada sebelumnya.

Meski bump kamera yang besar dan bobot yang sedikit lebih berat mungkin menjadi pertimbangan bagi sebagian orang, namun semua itu terbayar lunas dengan kualitas foto dan video yang dihasilkan. Vivo X200 Ultra adalah pilihan tepat bagi kamu yang mencari pengalaman fotografi mobile terbaik, nyaris setara dengan kamera profesional.

Apakah kamu siap menyambut era baru fotografi mobile bersama Vivo X200 Ultra?

*) Kelvin Christiandy Sutiono adalah seorang gadget enthusiast yang pernah berkarier di industri smartphone Tanah Air, dikenal karena ketertarikannya pada inovasi teknologi dan perkembangan perangkat mobile.

Performa