Israel mengemis minta tolong Amerika Serikat supaya mengirimkan bom bungker untuk menghancurkan situs nuklir Iran, Fordow. Ini penjelasan teknologinya.
Fordow Fuel Enrichment Plant adalah fasiitas pengembangan nuklir milik Iran. Fordow sudah beroperasi sejak 2009. Namun lokasinya sungguh unik. Ia berada jauh di dalam gunung.
Dilansir Al Jazeera, Jumat (20/6/2025) Fordow berada 95 km di barat daya Tehran. Posisinya bukan di tanah lapang, tapi di lereng gunung. Dilaporkan, situs ini dibangun 80-90 meter di bawah tanah. Bukan kaleng-kaleng.
Tujuan Fordow dibangun jauh di dalam Bumi, tentu saja agar aman dari serangan udara dan bom bunker. Inilah yang bikin Israel meradang.
Diketahui, Israel punya bom bungker BLU-109. Beratnya 250 kg dan bisa tembus 6-8 kaki (2-2,5 meter). Pimpinan Hezbollah, Hassan Nasrallah tewas akibat bom ini di markas bawah tanahnya di Beirut, Lebanon tahun 2024 silam.
Ada pula bom bungker GBU-28. Beratnya 1.800-2.300 kg dan bisa tembus 16-20 kaki (5-6 meter). Baik BLU-109 dan GBU-28 bisa dibawa pakai jet tempur F-15.
Kemampuan bom ini nggak ada apa-apanya dengan Fordow yang posisinya 80-90 meter di dalam Bumi. Itu sebabnya Israel mengemis bantuan ke Amerika.
Amerika punya GBU-57 Massive Ordnance Penetrator. Beratnya 13.600 kg dan bisa tembus sampai 61 meter. Bom ini cuma bisa diangkut pakai pesawat pembom B-2 Spirit milik Amerika.
Sekali terbang, B-2 Spirit bisa bawa 2 bom GBU-57. Bom ini bisa ditembakan berurutan ke titik yang sama. Dengan perhitungan ini, Israel yakin Fordow akan tamat nasibnya.
Namun, jika Amerika memenuhi permintaan Israel, dampaknya jelas. Artinya, Amerika terjun langsung dalam Perang Iran-Israel. Kalau sudah begitu, siap-siap saja akan ada ancaman dari Russia dan China yang minta Amerika jangan ikut campur langsung.
Saksikan Live infoSore: