Waspada Mata-mata, Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

Posted on

Otoritas radio dan televisi Iran mengeluarkan peringatan kepada warganya, memerintahkan mereka untuk tidak menggunakan WhatsApp dan Instagram.

Dikutip dari Arab News, dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengklaim kedua platform ini mengirimkan informasi pribadi dan data lokasi pengguna ke Israel, yang secara efektif melabelinya sebagai spyware yang digunakan oleh musuh-musuh Iran.

Iran telah diserang habis-habisan oleh Israel. Serangan minggu ini mengungkap lemahnya kemampuan spionase Iran, karena puluhan agen Mossad melakukan operasi besar di ibu kota, Teheran.

Sebuah laporan yang disiarkan di Channel 2 yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, menyebutkan bahwa WhatsApp dan Instagram memfasilitasi akses Israel ke data pribadi.

Atas alasan itu, Iran memerintahkan masyarakat untuk sepenuhnya menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka atau tidak menggunakannya untuk sementara waktu.

Pada hari yang sama, Komando Keamanan Elektronik Iran mengumumkan aturan yang melarang pejabat negara dan personel keamanan menggunakan semua bentuk alat komunikasi digital.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (17/6) mengatakan bahwa pihaknya mengetahui ‘persis’ di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berada, dan mengatakan bahwa ia aman untuk saat ini, namun memperingatkan bahwa kesabaran mereka semakin menipis.

“Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya), setidaknya untuk saat ini,” kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

“Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!”

“MENYERAH TANPA SYARAT!” imbuh Trump dalam unggahan lanjutan di media sosial.

Komentar itu muncul beberapa menit setelah Trump mengklaim memiliki kendali penuh atas wilayah udara Iran.

Untuk diketahui, eskalasi dipicu oleh serangan Israel terhadap Iran. Pada 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap berbagai kota di Iran, yang menargetkan fasilitas nuklir dan pimpinan militer senior.

Serangan tersebut menewaskan Kepala Staf Umum Iran, Panglima Tertinggi Garda Revolusi, beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir. Total korban tewas warga sipil dilaporkan mencapai 224 orang.

Iran kemudian membalas dengan serangan rudal balistik terhadap Israel, yang mengakibatkan 24 kematian dan lebih dari 500 luka-luka.

Disebut Alat Mata-mata

Perang Iran-Israel Meningkat