Spesies Baru Katak Panah Beracun yang Mematikan Ditemukan

Posted on

Spesies baru katak panah beracun ditemukan di jantung hutan Amazon di Brasil. Hutan hujan lebat itu memang menjadi rumah bagi beberapa ekosistem paling beragam dan kompleks di Bumi.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, tim gabungan peneliti Brasil dan Ceko mengidentifikasi Rantomeya aetherea, spesies warna-warni yang dicirikan garis-garis punggung biru langit khas dan tungkai tembaga yang tampak metalik.

Amfibi kecil ini, yang hanya tumbuh hingga 0,6 inci panjangnya, memiliki tampilan unik yang membedakannya dari semua katak panah beracun lain yang saat ini dikenal.

Dianggap sebagai salah satu spesies paling beracun di Bumi, katak panah beracun hadir dalam berbagai macam warna cerah termasuk kuning, oranye, merah, hijau, dan biru.

Menurut Universitas McGill, beberapa spesies katak panah beracun mengandung racun sangat kuat di dalam tubuh mereka yang dapat membunuh manusia dewasa hanya dengan menyentuh kulitnya yang beracun.

Katak panah beracun disebut demikian karena penduduk asli di Amerika Selatan menggunakan racunnya untuk melapisi ujung anak panah tiup, yang kemudian digunakan untuk berburu.

Meskipun masih belum jelas dari mana racun mereka berasal, para ilmuwan percaya bahwa racun itu mungkin berasal dari beberapa serangga yang mereka makan.

Selain penampilannya yang unik, R. aetherea juga menunjukkan beberapa perilaku menarik. Panggilan kawinnya terdiri dari 16 hingga 35 nada, yang dinyanyikan selama 8,2-16,9 miliinfo.

Katak itu ditemukan di lembah Sungai Jurua. Amazon Brasil bagian barat di sekitarnya itu menjadi salah satu bagian hutan hujan yang paling sedikit disurvei karena lokasinya yang terpencil dan tantangan lainnya.

Ini mungkin menjelaskan mengapa R. aetherea tidak terdeteksi hingga sekarang. Spesies ini adalah spesies diurnal, biasanya aktif pada dini hari dan sore hari, meskipun dapat aktif sepanjang hari saat hujan.