Korsel Ungkap Borok Chatbot AI DeepSeek baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Chatbot AI DeepSeek dari China yang baru-baru ini mengejutkan dunia, diinvestigasi di Korea Selatan. Otoritas perlindungan data Korsel menyimpulkan bahwa DeepSeek mengumpulkan informasi pribadi dari pengguna di Negeri Ginseng dan mentransfernya ke luar negeri tanpa izin mereka.

Dikutip infoINET dari CNBC, Jumat (25/4/2025) Personal Information Protection Commission merilis temuan itu terkait tinjauan privasi dan keamanan DeepSeek.

Hal ini menyusul sudah dihapusnya aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi Korea Selatan pada bulan Februari atas rekomendasi PICP. Mereka mengatakan DeepSeek telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi kekhawatiran yang muncul.

Menurut PICP, DeepSeek mentransfer data pengguna ke beberapa perusahaan di China dan AS tanpa persetujuan yang diperlukan dari pengguna atau mengungkap praktik itu.

Badan tersebut menyoroti kasus di mana DeepSeek mentransfer informasi dari perintah AI yang ditulis pengguna serta informasi perangkat, jaringan, dan aplikasi, ke layanan cloud China bernama Beijing Volcano Engine Technology. PIPC menuding Beijing Volcano Engine Technology sebagai afiliasi pemilik TikTok, ByteDance.

DeepSeek kemudian menjelaskan menggunakan layanan Beijing Volcano Engine Technology untuk meningkatkan keamanan dan pengalaman pengguna aplikasinya. Menyusul temuan di Korsel, mereka akan memblokir transfer informasi perintah AI mulai 10 April.

Startup AI yang berbasis di Hangzhou itu menggemparkan dunia bulan Januari ketika meluncurkan model penalaran R1, menyaingi kinerja pesaing dari Barat walau diklaim dilatih dengan biaya relatif rendah dan dengan hardware kurang canggih.

Namun, meningkatnya popularitas DeepSeek memicu kekhawatiran terkait persyaratan Beijing bagi perusahaan domestik untuk berbagi data dengan pemerintah. Pakar keamanan siber juga menyuarakan kekhawatiran tentang kebijakan privasi perusahaan.

Beberapa lembaga pemerintah Korea Selatan telah melarang karyawan menggunakan DeepSeek pada perangkat kerja. Departemen pemerintah global lainnya, termasuk di Taiwan, Australia, dan AS, dilaporkan telah mengeluarkan larangan serupa.