Meninggalnya Paus Fransiskus: Vatikan Meratapi Kehilangan Pemimpin Spiritual

Posted on

Meninggalnya Paus Fransiskus memicu masa berkabung besar-besaran di Vatikan dan di dunia. Situasi di Vatikan pun mulai ramai, tepatnya di depan Basilika Santo Petrus dan bisa dilihat secara real time karena disiarkan di beberapa saluran online.

Kardinal Kevin Farrell mengumumkan meninggalnya Paus Fransiskus di usia 88 tahun dalam pernyataan video via saluran televisi Vatikan. Farrell menyebut Paus Fransiskus “telah pulang ke rumah Bapa” pada Senin (21/4) pagi, sekitar pukul 07.35 waktu setempat.

Kepergian Fransiskus yang menjadi Paus pertama dari Amerika Latin pada tahun 2013 lalu, dan merupakan salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja Katolik Roma, terjadi beberapa pekan setelah dia keluar dari rumah sakit di Roma usai berjuang melawan pneumonia yang mengancam nyawa di kedua paru-parunya.

Bagi umat yang ingin memantau kondisi Vatikan secara langsung, ada beberapa siaran langsung di YouTube. Salah satunya adalah channel kantor berita Reuters yang menayangkan live keramaian yang mulai terjadi di Vatikan, tepatnya di depan Basilika Santo Petrus.

Orang-orang terlihat mulai memenuhi lapangan untuk berkabung. Ada juga channel Vatican News di YouTube yang menyiarkan juga kondisi di Vatikan secara langsung. Terpantau ribuan netizen melihat siaran langsung ini. Sejumlah channel lain menyelenggarakan siaran yang sama.

Setelah berpulangnya sosok pemimpin umat Katolik sedunia ini, seperti dilansir CNN, Senin (21/4/2025), maka prosedur untuk memilih pemimpin baru segera dimulai. Proses bernama “Papal Interregnum”, yaitu periode antara meninggalnya seorang Paus dan terpilihnya Paus lainnya — dimulai ketika Paus Fransiskus meninggal.

Para kardinal di Vatikan kini harus memutuskan kapan tepatnya pemakaman akan dilakukan, dan setelah itu, kapan konklaf — pertemuan para kardinal Gereja Katolik yang diadakan untuk memilih Paus yang baru — dapat dimulai.