Lembaga pengawas transportasi National Transportation Safety Board (NTSB) tengah menyelidiki tragedi kecelakaan helikopter di Kota New York yang menewaskan bos Siemens dan keluarganya.
Ada temuan miris di kendaraan terbang itu. Helikopter yang jatuh ke Sungai Hudson itu menurut NTSB, ternyata tidak memiliki perangkat perekam penerbangan atau sejenis kotak hitam, yang krusial perannya dalam investigasi penyebab kecelakaan. Tidak ada peralatan apapun di dalamnya yang merekam informasi untuk membantu penyelidikan.
Diketahui pula, pesawat itu sudah terbang 7 kali di hari yang sama sebelum insiden mematikan terjadi. Chuck Schumer, senator New York, mengatakan perusahaan, New York Helicopter Tours yang mengoperasikan heli itu harus diminta untuk menghentikan semua penerbangan saat NTSB menyelidiki kecelakaan mematikan itu.
“Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk menghormati nyawa dan mencoba menyelamatkan orang lain adalah memastikan itu tidak terjadi lagi,” kata Schumer yang dikutip infoINET dari Guardian.
Penyelam dari kepolisian New York terus mencari bagian-bagian helikopter di Sungai Hudson, termasuk baling-baling utama. Pesawat itu menjalani pemeriksaan besar terakhirnya pada 1 Maret.
Penumpang yang tewas dalam kecelakaan itu adalah eksekutif senior Siemens Agustin Escobar, istrinya, Merce Camprubi yang merayakan ulang tahunnya yang ke-40, dan ketiga anak mereka yang berusia 10, delapan, dan empat tahun. Pilot Seankese Johnson, seorang veteran Angkatan Laut, juga tewas.
Beberapa bagian yang telah ditemukan para penyelam dan dikirim ke laboratorium NTSB di Washington untuk diperiksa intensif termasuk kokpit, kabin, sirip horizontal stabilizer, sirip vertikal, dan sebagian dari ekor.
Penyelidik memeriksa dua helikopter sejenis sebagai bagian dari penyelidikan. Mereka juga telah bertemu dengan perwakilan operator helikopter untuk meninjau catatan operasional, kebijakan dan prosedur, sistem manajemen keselamatan, dan pengalaman pilot.
