Perplexity resmi meluncurkan browser berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya, Comet, untuk perangkat Android. Aplikasi ini sudah tersedia dan bisa diunduh melalui Google Play Store, menandai langkah besar Perplexity dalam membawa pengalaman browsing berbasis AI dari desktop ke platform mobile.
Comet menjadi salah satu browser AI utama pertama yang hadir secara serius di ponsel Android. Sebelumnya, Perplexity lebih dulu merilis Comet versi desktop untuk pengguna Perplexity Max pada Juli lalu, sebelum akhirnya diperluas ke pengguna umum pada bulan berikutnya.
Di Android, Comet membawa berbagai fitur unggulan yang serupa dengan versi desktop. Salah satu yang paling menonjol adalah asisten AI bawaan yang bisa dipanggil saat pengguna sedang menjelajah internet. Asisten ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan tentang halaman yang sedang dibuka, meminta ringkasan artikel, hingga mendiskusikan konten di berbagai tab yang sedang aktif.
Tidak hanya itu, Comet juga dilengkapi dengan mode suara, sehingga pengguna bisa berinteraksi dengan AI menggunakan suara. Fitur ini memungkinkan pengalaman browsing yang lebih natural, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan informasi secara cepat tanpa harus banyak mengetik.
Meski begitu, versi Android Comet saat ini masih memiliki keterbatasan. Pengguna belum bisa melakukan sinkronisasi riwayat browsing dan bookmark antara versi mobile dan desktop. Namun, juru bicara Perplexity, Beejoli Shah, menyatakan hal tersebut sudah masuk dalam rencana pengembangan.
“Fitur sinkronisasi lintas perangkat saat ini sedang kami siapkan, dan direncanakan akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan,” jelas Shah, seperti dikutip infoINET dari The Verge, Senin (24/11/2025).
Selain sinkronisasi, Perplexity juga masih mengerjakan beberapa fitur penting lainnya untuk Comet versi Android, termasuk agentic voice mode versi penuh dan password manager bawaan. Untuk sementara, pengguna Android masih bisa menggunakan password manager bawaan dari sistem operasi sebagai solusi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Peluncuran Comet di Android ini membuat persaingan browser AI semakin menarik. Di sisi lain, ChatGPT Atlas masih tersedia eksklusif di macOS, sedangkan Google mulai menyematkan Gemini di Chrome versi desktop dan mobile, meski pendekatannya lebih menyerupai fitur tambahan dibanding browser AI penuh seperti Comet.
Dengan hadirnya Comet di Android, Perplexity berambisi memperluas ekosistem browser AI yang tidak hanya sekadar alat browsing, tetapi juga asisten pintar yang memahami konteks pencarian, kebiasaan pengguna, hingga kebutuhan informasi secara real-time.
Langkah ini juga mempertegas posisi Perplexity sebagai salah satu pemain utama di ranah teknologi AI konsumen, khususnya di segmen pencarian dan browsing berbasis kecerdasan buatan.
